Wonosobo, NU Online
Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Wonosobo mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diikuti oleh para kader PMII dari seluruh Indonesia selama tiga hari yang bertempat di BLK Wonosobo.
<>
“Acara dibuka langsung oleh ketua PCNU kabupaten Wonosobo Arifin Shidiq. Hadir pula dalam acara pembukaan kali ini ketua PKC PMII Jawa Tengah dan dari unsur pemerintah kabupaten Wonosobo yang diwakili oleh One Andang serta Mabincab Syarif Abdillah,” kata ketua panitia Syarif Hidayat, Jum’at (29/6).
Menurutnya, PKD ini merupakan pengkaderan formal tingkat kedua setelah Mapaba. Selain itu juga merupakan wadah memperkaya pengetahuan sebanyak-banyaknya dari para narasumber. Utamanya kepada sahabat-sahabati dari provinsi lain agar dapat berdiskursus ria menelisik seluruh problema bangsa. Sesuai dengan tema besar yang di usung yaitu karakter building dalam membangun kader yang ulul albab.
“Kader-kader PMII diharapkan agar mengikuti acara ini dengan sebaik-baiknya sehingga dengan adanya kegiatan ini sahabat-sahabati PMII mampu mengeksplorasikan trilogi pergerakan yakni, dzikir, pikir, amal sholeh,” ujarnya.
Ketua PKC PMII Jawa Tengah M Zuainalaili dalam sambutannya menyampaikan, kader PMII harus selalu menjadi insan pergerakan yang mencintai pengetahuan. Karena di bahu PMII lah perubahan dan kemajuan bangsa ini dipertaruhkan.
“Karena itu, saya sepakat dengan tema yang diusung. Titik tekannya adalah kader PMII dalam setiap langkahnya harus mampu mengimplementasikan trilogi gerakan serta nilai dasar pergerakan yang kita pedomani bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Wonosobo, Ahmad Zainudin, menegaskan kader-kader PMII Wonosobo harus mampu mengawal segala isu yang ada serta mampu menerima aspirasi masyarakat. Kebenaran harus ditegakkan dan kebatilan harus di perangi. Disinilah sebenarnya tugas utama kader PMII mewarnai geliat insan pergerakan di ranah kaum terpelajar.
“Dengan demikian, diharapkan melalui kader PMII inilah tercipta generasi bangsa yang ideal. Karena sistem dinegara kita sebenarnya telah sesuai dengan amanah konstitusi. Namun, penyelenggara pemerintahan dan elit-elit penguasan yang berperilaku korup,” tandasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Subekti