Nasional

Pesta Demokrasi Selayaknya Disambut Gembira, Bukan Kemarahan

Jumat, 4 Januari 2019 | 15:15 WIB

Jakarta, NU Online
Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute M Imdadun Rahmat mengatakan bahwa pesta demokrasi semestinya disambut dengan kegembiraan. Bukan sebaliknya yang timbul berupa ketegangan dan mengumbar kebencian.

"Mestinya, berpemilu itu disambut dengan riang gembira. Orang pesta itu kan santai, senang, tidak bertegang-tegang, tidak mengumbar kemarahan dan kebencian, ketakutan. Kalau kebencian yang timbul, ini anomali, melenceng dari yang semestinya," kata Imdad di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).

Imdad menilai, masyarakat sudah mulai melek media sosial, namun masyarakat perlu meningkatkan kekritisannya terhadap pihak-pihak yang ingin mengubah pesta itu menjadi ketegangan.

"Kita bersyukur masyarakat mulai melek internet dan media sosial, sudah mulai belajar dalam menggunakan media sosial dengan baik," ucapnya.

Menurutnya, ketegangan yang selama ini terjadi bisa saja bagian dari strategi politik yang sedang dimainkan oleh pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan. Sebab itu, sambungnya, kekritisan menjadi keharusan dimiliki masyarakat.

"Suasana tegang itu bisa jadi strategi politik yang sedang dimainkan. Makanya kembali kepada masyarakat lagi akan menjadi korban dari pelaku sandiwara politik atau kritis. Klau masyarakat menjadi korban, ya para penyebar hoaks semakin semangat, tapi kalau masyarakat menunjukkan kekebalannya terhadap informasi yang hanya membuat kebencian dan kemarahan nanti akan membuat mereka berhenti," terangnya.

Selain itu, Lanjut Imdad, penyelenggara negara melalui penyelenggara pemilu harus menegakkan hukum dengan cara memberi hukuman (punishment) kepada para kontestan yang melakukan trik-trik kotor dengan menyebarkan berita hoaks.

"Hukum mesti ditegakkan dari sisi kewenangan mereka untuk mendiskualifikasi para kontestan pemilu.

Mau pasangan presidennya, calegnya atau calon DPD-nya, kalau menggunakan cara-cara beginian ya didiskualifikasi saja." (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait