Jakarta, NU Online
Kebijakan perombakan Kabinet Kerja dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla yang secara resmi diumumkan Rabu (27/7) hari ini mendapat tanggapan positif dari sebagian kalangan.
Seperti disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Masduki Baidlawi. Menurutnya, keputusan tersebut diperlukan untuk perkembangan yang lebih baik, terutama di bidang ekonomi. Seperti diketahui, salah satu menteri yang diganti adalah menteri ekonomi yang kini dijabat oleh Sri Mulyani Indrawati.
“Kita berharap tim ekonomi sekarang ini bisa berikhtiar lebih besar untuk membangkitkan ekonomi di Indonesia,” kata Masduki yang dihubungi NU Online melalui telepon Rabu siang.
Masduki berpendapat, saat ini perekonomian secara global sedang dalam kondisi kurang baik. Pertama, karena Negara Inggris keluar dari Uni Eropa. Kedua, karena adanya beberapa aksi terorisme di dunia, yang bagaimanapun akan berdampak ke bidang ekonomi. Kondisi ini juga membawa pengaruh buruk bagi perekonomian Indonesia.
“Menteri Sri Mulyani dapat menerapkan pengalamannya, karena sebelumnya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia,” kata Masduki.
Sisi positif lainnya, sambung Masduki, adalah adanya kader-kader NU yang tetap diberi kesempatan berkiprah di kabinet. Kader-kader NU tersebut dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik dan menimbulkan efek positif terhadap perubahan ekonomi, sosial, kesejahteraan masyarakat, persoalan kemiskinan dan berbagai bidang lainnya.
Masduki tidak sependapat dengan anggapan sebagian pihak bahwa perombakan kabinet hanya sebagai proses bagi-bagi kursi untuk partai politik. Menurutnya, kader partai politik tetap dapat berkiprah secara profesional.
Hari ini, Presiden Jokowi melantik 13 orang hasil perombakan kabinet atau reshuffle jilid II tersebut, di Istana Negara, Jakarta. (Kendi Setiawan/Mahbib)