Nasional

Perempuan Indonesia Jauh Lebih Banyak Peran

Senin, 20 Januari 2014 | 08:29 WIB

Jakarta, NU Online
Ketimbang perempuan di luar negeri, perempuan Indonesia lebih memiliki kesempatan lebih lapang. perempuan Indonesia lebih memiliki kebebasan bergerak di banyak lapangan seperti sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, keorganisasian, dan sebagainya.
<>
Demikian dinyatakan Wakil Ketua Umum PBNU H Asad Said Ali saat mengisi materi diskusi “NU dan Dinamika Aliran di Indonesia” dalam rangkaian acara Orientasi Kepemimpinan Ormas Perempuan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (18/1).

H Asad menceritakan pengalamannya ketika tinggal di Timur Tengah. Gerakan perempuan di luar negeri seperti Libanon, Saudi, dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya, menurutnya, sangat terbelenggu.

Ia mengambil contoh di Libanon pada 1980an. Pemerintah di sana hanya memberikan kuota 2 kursi menteri bagi perempuan. Itu pun hanya untuk pajangan. Sementara Saudi baru setahun lalu memiliki majelis syuro yang menampung aktivis perempuan. Pun karena pemerintah Saudi mendapat tekanan internasional.

Sedangkan perempuan di Eropa baru memiliki hak pilih setelah Perang Dunia Kedua. Tetapi posisi mereka juga di belakang kalangan laki-laki, terang H Asad di hadapan sedikitnya 90 peserta orientasi yang diselenggarakan PP Muslimat NU dan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Sabtu-Ahad (18-19/1).

“Wanita Indonesia punya peran lebih banyak. Tidak hanya di lapangan politik, mereka memiliki keleluasaan bergerak di banyak sektor termasuk perekonomian dan sosial. Bahkan, keunggulan mereka setaraf tetapi juga melebihi kalangan laki-laki di Indonesia,” jelas H Asad.

Ini bisa terjadi, tegas H Asad, hanya karena berkah dari UUD 1945 yang mengayomi segenap warga termasuk gerakan perempuan.

Ketika ditanya perihal arah gerakan Muslimat NU, H Asad mengusulkan agar Muslimat NU menekuni bidang pendidikan PAUD, etika, pesantren, juga ekonomi melalui kredit usaha rakyat selain kaderisasi, peningkatan kapasitas kader, dan advokasi warga. (Alhafiz K)


Terkait