Nasional

Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan

Senin, 9 Juni 2025 | 14:00 WIB

Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan

Workshop Financial Literacy yang digelar Lembaga Perekonomian NU di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (9/6/2025). (Foto: NU Online/Mufidah)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid menjelaskan pentingnya kematangan pola pikir dan literasi finansial dalam perencanaan atau pengambilan keputusan mengenai keuangan.


“Literasi finansial bukan hanya tentang kemampuan mengakses layanan keuangan, tetapi juga mindset (pola pikir) yang dapat mempengaruhi cara kita mengambil keputusan keuangan,” jelas Alissa dalam Workshop Financial Literacy yang diselenggarakan Lembaga Perekonomian PBNU (LP PBNU) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (9/6/2025).


Alissa juga menyinggung mengenai anak muda yang terjebak dalam romantika bisnis dan ingin cepat sukses tetapi tidak disertai dengan perencanaan yang matang.


“Padahal selain berbisnis, ada banyak cara lain untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, seperti investasi, pengembangan keterampilan, hingga pengelolaan keuangan pribadi yang disiplin,” ungkapnya.


Alissa lantas mengapresiasi kegiatan workshop ini karena disambut dengan antusias oleh banyak anak muda lantaran literasi keuangan perlu disiasati oleh mereka.


“Saya senang pada kegiatan kali ini banyak anak muda karena harapan kita ke depan jadi lebih besar untuk mendorong kesejahteraan warga NU sendiri,” ungkapnya.


Ia berharap, perwakilan badan otonom (banom) NU yang turut hadir dapat membuat program yang sama untuk membagikan ilmu mengenai literasi keuangan ini.


Di samping itu, Direktur Utama Avrist Asset Management Cholis Baidowi menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk edukasi mengenai literasi keuangan.


“Ini adalah salah satu program NU mengenai edukasi perencanaan keuangan untuk bisa membagikan wawasan mengenai literasi keuangan,” jelasnya.


Cholis juga menegaskan bahwa literasi keuangan sangat penting agar kita dapat terhindar dari berbagai kasus penipuan yang mengatasnamakan komunitas tertentu, saat pelakunya sering kali adalah orang-orang yang tidak terduga.


Cholis menekankan perencanaan keuangan perlu dilakukan secara bertahap dan menggunakan berbagai instrumen yang bisa dipakai.


“Contoh simpelnya, kalau saya besok berencana untuk pensiun dengan pengeluaran saya setiap bulan R10 juta, maka berapa uang yang harus saya miliki saat ini tanpa harus menggerus kekayaan saya?" terang pengurus LP PBNU itu.