Jakarta, NU Online
Seorang pengusaha bernama Richard menyatakan masuk Islam di Masjid An-Nahdlah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (6/3). Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj membimbing pria tersebut membaca syahadat di sela-sela kegiatan Istighosah dan Diskusi Publik yang digelar Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa.
Kiai Said menyampaikan bahwa beragama Islam itu mudah. Setidaknya, harus meyakini Allah sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah. Keyakinan kepada Allah itu juga meliputi sifat-Nya yang tidak beristri, tidak punya anak, dan tidak memiliki bapak.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu juga menjelaskan kelebihan Islam dengan Al-Qur’annya. Karena sudah hampir 1500 tahun usianya, kitab suci umat Islam tersebut tidak berubah walau satu titik pun. Keaslian Al-Qur’an, kata Kiai Said, dijaga oleh ratusan ribu penghafalnya.
“Al-Qur’an mudah dihafal, enak dihafal. Siapapun, bukan hanya orang Arab. Orang Indonesia yang gak ngerti bahasa Arab bisa ngafalin Al-Qur’an dengan cepat,” katanya.
Kecepatan menghafal Al-Qur’an belum tentu sama dengan menghafal teks bahasa Arab lainnya.
Selain itu, dari sisi isi, Al-Qur’an selalu sesuai dengan temuan di era ilmiah ini. Misalnya, sudah menyinggung bumi bulat. Kiai Said juga mencontohkan tenggelamnya Firaun di Laut Merah, kemudian badannya diselamatkan. Ia mengutip Surat al-Taubah ayat 92.
Dari ayat tersebut, Al-Qur’an menyebutkan Firaun Ramses II tenggelam di Laut Merah diselamatkan badannya. Padahal, mumi Firaun baru ditemukan pada 1898 M.
“Dalam suatu penelitian, badan Firaun disebutkan mengandung garam,” kata Kiai Said.
Dengan hasil penelitian yang dipimpin oleh ahli bedah Perancis Maurice Bucaille itu, Firaun terbukti tenggelam di Laut Merah.
Setelah mengucapkan syahadat, doa dipanjatkan Wakil Rais 'Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar. Dan Kiai Said memberi Richard tambahan nama di depannya, yakni Muhammad. (Syakirnf/Ibnu Nawawi)