Peci Ireng Raih Juara I Gelar Karya Film Pelajar Tingkat Nasional
Ahad, 25 November 2018 | 15:00 WIB
SMK Syubbanul Wathon Magelang, Jawa Tengah menjadi satu-satunya SMK berbasis pesantren yang mendapatkan juara satu kategori film fiksi pada Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) Tingkat Nasional kategori fiksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Film garapan para santri yang berhasil mengharumkan keluarga besar Pesantren API Tegalrejo Magelang ini berjudul Peci Ireng.
"Peci Ireng mungkin identitas keindonesiaan. Namun bagi santri Tegalrejo lebih sekedar itu karena wajib dipakai siang malam baik sekolah atau mengaji, musyawarah dan lain-lain. Ternyata itu mengilhami teman-teman hingga jadilah film fiksi yang akhirnya Alhamdulillah, atas doa dan dukungan banyak pihak, akhirnya SMK Syubbanul Wathon meraih Juara I Lomba Karya Film Pelajar Tingkat Nasional kategori fiksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Pengasuh Pesantren API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf).
Kesuksesan Film Peci Ireng diraih melalui proses dan beberapa tahap penyeleksian perlombaan. Dimulai dari seleksi administrasi sampai akhirnya terseleksi masuk final 12 besar dari 242 film. Puncaknya, pada malam anugerah yang dilaksanakan di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kemendikbud Jakarta, Sabtu (24/11) Peci Ireng terpilih meraih yang terbaik.
"Terima kasih buat pembimbing, para aktor, tim produksi dan smua yang terlibat dalam penggarapan film ini. Semoga lebih menginspirasi dan memberkahi bagi perfilman Indonesia. Santri memang istimewa dan luar biasa. #Banggajadisantri #pesantrenkukeren #smksyubbanulwathon," ungkap Gus Yusuf melalui akun Facebooknya, Ahad (25/11).
Film Peci Ireng menceritakan tentang seorang pemuda yang mempunyai karakter nasionalis, religius, mandiri, dan gotong royong. Film ini diproduksi oleh para santri yakni Farhan Azmi sebagai sutradara, Hafidz Qaulan sebagai penulis naskah, dan Iqbal sebagai editor. Film ini di bimbing oleh Muhammad Rifqi Alfian, guru sekolah tersebut.
Gelar Karya Film Pelajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu upaya menguatkan jiwa nasionalisme pelajar Indonesia. GKFP juga bertujuan meningkatkan perkembangan film khususnya fiksi dan dokumenter, membangun rasa cinta tanah air, peduli budaya bangsa melalui media film. (Red: Muhammad Faizin)