Nasional

PCNU Adakan Tasyakuran Khitanan Massal

Senin, 17 September 2012 | 03:30 WIB

Probolinggo, NU Online
PCNU Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Jama’ah Sarwah Nurul Islam dan Ishari Al-Hamdaniyah di Desa Curah Dringu Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, Sabtu (15/9) malam menggelar pengajian umum dalam rangka halal bihalal haul akbar dan tasyakuran khitanan massal di Yayasan Roudlotul Hidayah Desa Curah Dringu Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.<>

Pengajian umum ini diawali dengan arak-arakan kereta kencana dan drum band. Kegiatan yang juga dimeriahkan oleh penampilan hadrah Al-Jiduri ini juga diramaikan dengan arak-arakan pawai obor oleh masyarakat Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.

Mereka dilepas oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Saiful Hadi dari Masjid Baitul Mukmin Desa Wringinanom dan berjalan kurang lebih sekitar satu kilometer hingga ke Yayasan Roudlotul Hidayah Desa Curah Dringu Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.

Arak-arakan kereta kencana ini membawa sedikitnya 60 anak yang sudah mengikuti khitanan missal. Mereka berasal dari 8 (delapan) desa dari Kecamatan Tongas dan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Usai dikhitan, mereka mendapatkan bingkisan berupa baju, sarung, kopyah dan uang.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Saiful Hadi mengungkapkan khitanan massal merupakan implementasi ajaran agama bukan hanya diwacanakan tapi juga diamalkan. 

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa ajaran agama bukan hanya diwacanakan saja tetapi diamalkan dalam bentuk kegiatan sosial seperti khitanan massal,” terangnya.

Lebih lanjut KH Saiful Hadi mengharapkan agar khitanan massal ini dapat ikut membantu Pemerintah Daerah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang tidak mampu sehingga juga bisa mengkhitankan anaknya. 

“Semoga khitanan massal ini bisa ikut membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak mampu,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan khitanan massal ini digelar dengan tujuan untuk bisa saling berbagi dan membantu masyarakat yang anaknya belum dikhitan. Selain itu juga untuk membangun kekuatan warga nahdliyin dan sinergitas antara perangkat desa dengan Muspika dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Probolinggo. 

”Mudah-mudahan tahun depan kegiatan ini bisa lebih sukses dan semarak dengan peserta yang lebih banyak,” harapnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar


Terkait