Nasional

NU Jimatnya Negara dan Agama

Sabtu, 30 Agustus 2014 | 13:01 WIB

Depok, NU Online
Hubungan antara negara dan agama merupakan sesuatu yang dinamis. Ada kalanya negara direpotkan oleh agama tetapi pada saat yang lain bisa saja agama direpotkan oleh negara. Karena itu keharmonisan antara negara dan agama sangat penting untuk menjaga kedamaian masyarakat.
<>
Hal ini disampaikan oleh Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi ketika memberi sambutan dalam kunjungan Joko Widodo, presiden terpilih pemilu 2014, ke pesantren Al Hikam Depok dalam rangka halal bihalal dan halaqah pra munas dan konbes NU, Sabtu (30/8).

Ia menyatakan, NU dalam hal ini memainkan peran penting untuk menjaga keharmonisan antara negara dan agama. 
“NU itu jimatnya agama dan jimatnya negara,” katanya dihadapan para kiai dan ulama serta pengurus wilayah NU dari seluruh Indonesia.

Sayangnya, selama ini pemerintah kurang memperhatikan pentingnya aspek agama sehingga gerakan pembangunan tida memperhatikan aspek religiusitas. Akibatnya, timbul gap yang semakin lebar antara yang kaya dan miskin.

“Wawasan agama harus menjadi bagian dari wawasan pembangunan,” tandasnya.

Menurutnya terdapat dua hal perlu diubah di Indonesia. Pertama adalah kejujuran. “Jika semuanya jujur, maka separuh masalah sudah selesai.”

Kedua adalah, pola hidup sederhana. Jika para pemimpinnya menjalankan pola hidup sederhana, maka hal itu akan ditiru oleh jajaran dibawahnya.
Ia menegaskan bahwa Jokowi, telah mampu menunjukkan kedekatannya dengan rakyat dan kesederhanaan hidup.

“Jangan ragu-ragu mendukung Pak Jokowi-JK dalam memimpin bangsa,” tegasnya. (mukafi niam) 


Terkait