Nasional

NU Imbau Umat Islam Tak Merayakan Idul Fitri Secara Berlebihan

Sabtu, 18 Agustus 2012 | 03:03 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan mengimbau umat Islam tidak merayakan Idul Fitri 1433 H secara berlebihan seperti menggelar takbir keliling di luar batas kewajaran.<>

Pasalnya, di samping hal ini bertentangan dengan prinsip prinsip yang dianut NU juga dapat mengganggu kelancaran lalu lintas khususnya di jalur Pantura yang secara bersamaan digunakan sebagai jalur mudik.

Demikian dikatakan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH. Musthofa Bakri usai menggelar rapat pleno di Gedung Aswaja Pekalongan, Rabu (15/8).

Dikatakan, bergembira merayakan Idul Fitri memang tidak dilarang, bahkan dianjurkan oleh agama, akan tetapi cukup dengan mengumandangkan takbir tahmid dan tahlil di masjid dan musholla dan hal ini dapat dilakukan secara khusu'. Kemudian setelah sholat Id perbanyaklah silaturrahim kepada keluarga, saudara, para ulama habaib dan kiai, juga kepada teman dan kolega.

PCNU meminta kepada jajaran kepolisian untuk menindak secara tegas kegiatan takbir keliling yang sudah menyimpang dan melanggar ketertiban umum, seperti menaiki bak truk dengan memanjat dinding truk. Bahkan yang lebih parah beberapa tahun yang lalu ditemukan membawa minuman keras, ini sudah menyimpang jauh dan polisi harus menindak tegas.

Sementara itu, untuk memastikan awal idul fitri 1433 H, PCNU Kota Pekalongan akan membuka posko informasi awal idul fitri di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2 Pekalongan dengan nomor telepon yang bisa diakses 0285411828 atau 02857901484.

PCNU Kota Pekalongan juga meminta kepada warga nahdliyyin untuk menunggu kepastian awal Idul Fitri dari PBNU atau pemerintah, sehingga meski secara hisab awal Idul Fitri jatuh pada tanggal 19 Agustus 2012, akan tetapi masih harus menunggu hasil dari rukyatul hilal. 


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz P 


Terkait