Jakarta, NU Online
Chief Digital Service Office XL Axiata Joseph Lumban Gaol mengakui, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki basis massa yang begitu besar, termasuk dalam ranah pengguna teknologi digital. Oleh karena itu, ia berharap NU bisa berperan aktif dalam mencerdasakan kehidupan bangsa terutama dalam dunia digital.
“Bagaimana NU berperan aktif mencerdaskan masyarakat,” kata Joseph saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Nusantara Command Center dan Peluncuran Smart Card Nusantara di Lantai 8 Gedung PBNU, Senin (22/5) sore.
Ia menilai, setiap perkembangan teknologi pasti akan menimbulkan dampak, baik konten-konten yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Menurutnya, untuk mengalahkan konten-konten negatif, maka perlu diperbanyak konten yang positif.
“Melalui Command Center, NU bisa menggempur media sosial kita dengan konten-konten positif,” jelasnya.
Selain itu, NU juga bisa mengetahui siapa dan seberapa banyak orang yang memproduksi dan menyebarkan konten-konten negatif. Kalau itu bisa diketahui, maka NU bisa mempersiapkan berapa jumlah konten positif yang harus disiapkan.
“NU bisa melihat seberapa banyak dan besar orang-orang yang menyerang konten negatif,” urainya.
Ia mengaku optimis, konten-konten negatif akan terpinggirkan dan kalah apabila konten-konten yang positif lebih banyak. “Satu-satunya cara untuk melawan konten negatif adalah dengan menggempurnya dengan konten-konten positif,” cetusnya.
Kartu Perdana Nusantara
Selain itu, Joseph juga menjelaskan, XL dan PBNU mengeluarkan kartu perdana yang diberi nama Kartu Nusantara. Baginya, kartu itu bisa menjadi alat untuk membuat komunikasi antara pengurus NU dari tingkat pusat hingga ranting bisa efektif, efisien, dan murah.
“Semua anggota NU yang menggunakan sim card Nusantara bisa berkomunikasi secara close user group. Mereka tidak dikenakan kuota dan biaya dalam komunikasi model close user group,” ungkapnya.
Menurut dia, kartu perdana itu bukan hanya sekedar kartu perdana karena itu juga terintegrasi dengan perbankan. Maka dari itu, dengan integrasi tersebut ekonomi yang bersifat kerakyatan bisa dikembangkan.
“Nomor sim card merupakan nomor rekening,” katanya.
“Ini adalah upaya untuk membangun ekonomi digital dan ini adalah jantung dari ekonomi digital,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, bagi Nahdliyin yang sudah memiliki kartu XL bisa langsung dimigrasikan ke Kartu Nusantara. “ Tidak perlu beli kartu baru,” ucapnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)