Nasional

NKRI Amal Jariyah yang Harus Dijaga

Senin, 8 September 2014 | 01:35 WIB

Solo, NU Online
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH M Dian Nafi’memaparkan, segala urusan harus dipertimbangkan secara proporsional. Apapun tindakan atau keputusan yang tidak tepat pada posisi dan kegunaannya, justru akan menjadi persoalan tersendiri dalam penerapannya.
<>
Ia menyampaian hal tersebut dalam sebuah diskusi mengenai gerakan radikalisme di Kompleks Masjid Al-Wustho Mangkunegaran Solo Jawa Tengah, Jumat (5/9) siang. Selain Dia, hadir pula sebagai pembicara Ustadz Shabbarin (Sekjen Majelis Mujahidin Indonesia) dan Dr. Amir Mahmud (Ketua Forum Daulah Islamiyah).

“Sikap berlebih-lebihan dalam beragama itu justru dilarang oleh agama. Kerusakan yang terjadi pada masa-masa sebelumnya (sebelum Islam) itu terjadi juga karena sikap yang berlebih-lebihan seperti itu,” tutur Pengasuh Pesantren Al-Muayyad Windan tersebut.

Menanggapi santernya wacana mengenai kehadiran ISIS di Indonesia, kiai yang akrab disapa Pak Dian itu menegaskan, Islam adalah agama yang mengajarkan kesederhanaan. Termasuk kesederhanaan dalam bersikap, berpikir, dan berbuat.

“Umat Islam di Indonesia seharusnya juga tidak perlu ragu, untuk mendukung NKRI. Karena NKRI adalah amal jariyah umat Islam yang harus dijaga sebagai warisan untuk generasi masa depan,” tegasnya.

Sementara itu Shabbarin menegaskan bahwa ISIS tidak akan bisa berkembang di Indonesia karena sejak awal sudah tidak jelas posisinya dalam percaturan dan pergulatan umat Islam di dunia. Dia bahkan dengan tegas mengatakan ISIS adalah bentukan kelompok sempalan yang ingin memecah-belah Islam. (Ajie Najmuddin/Mahbib)


Terkait