Nasional

Naskah Akademik Pengusulan Pahlawan KH. Achmad Shiddiq, Rampung

Kamis, 29 November 2018 | 02:00 WIB

Jember, NU Online
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Univeristas Jember (Unej) telah merampungkan naskah akademik pengusulan KH. Achmad Shiddiq sebagai pahlawan nasional. KH. Achmad Shiddiq dinilai sebagai tokoh kharismatik Jember yang berhasil menerjemahkan dan berada di garda depan dalam penerimaan asas tunggal Pancasila sebagai ideologi bangsa.

“Kami ingin menunaikan tangggung jawab kelembagaan Universitas Jember melalui LP3M yang sempat tertunda. Tahun 2015 sebenarnya sudah dibentuk tim untuk mengusulkan KH. Achmad Shiddiq sebagai pahlawan nasional. Kita sudah sampaikan kepada Pak Rektor untuk melunasi hutang tersebut kepada masyarakat,” terang Ketua LP3M Universitas Jember, Akhmad Taufiq kepada awak media usai memberikan pengarahan dalam Fucos Group Discussion, Penyusunan Naskah Akademik Pengajuan KH Achmad Shiddiq Sebagai Pahlawan Nasional di aula LP3M, Rabu (28/11).

Taufiq menegaskan, acara tersebut digelar untuk menyempurnakan konten naskah akademik yang sudah rampung disusun tim. Nanti, naskah itu akan dilengkapi dokumen-dokumen dan surat dukungan dari pihak-pihak, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, mapun tokoh politik. Intinya KH. Achmad Shiddiq memang laik diusulkan sebagai pahlawan nasional.

“Dalam diskusi ini kita juga undang tim dari Situbondo yang mengusulkan KH. As’ad sebagai pahlawan untuk mempelajari bagaimana proses ini dikawal dan seterusnya,” ujarnya.

Lebih jauh Taufiq mengatakan, setelah naskah akademik ini disempurnakan, pihaknya akan segera mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Bupati Jember agar KH. Achmad Shiddiq ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

“Prosedurnya setelah naskah akademik selesai,  akan diajukan kepada Pemkab untuk selanjutnya diusulkan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Untuk itu, setelah ini kita akan berkomunikasi dengan Pemkab sehingga penetapan KH. Achmad Shiddiq sebagai pahlawan nasional bisa cepat terealisasi,” ungkapnya.

Menurut Taufiq,  pengusulan KH. Achmad Shiddiq sebagai pahlawan nasional bukan tanpa alasan. Rais ‘Am PBNU periode 1984-1991 ini dinilai sangat berjasa terhadap bangsa dan negara, khususnya dari sisi ideologis.

“Kontribusi besar beliau ketika Munas 1983 dan Muktamar 1984, beliau mampu menerjemahkan, menafsirkan dan merenggangkan konflik yang tegang pada tahun 80-an terkait relasi agama dan negara,” jelasnya.

Saat itu, Nahdlatul Ulama melalui KH. Achmad Shiddiq bersama kiai khos lainnya mampu merumuskan dan menerjemahkan Pancasila sebagai dasar negara yang tidak bertentangan dengan agama. Bahkan sebaliknya, Pancasila  singkron dengan nilai-nilai keagamaan.

“Tentu keberhasilan KH. Achmad Shiddiq ini dalam menerjemahkan ideologi pancasila penting untuk diakui secara bersama, baik lintas agama, lintas kelompok, lintas politik dalam posisi infrastruktur ideologis yang sudah dikembangkan Kyai Shiddiq,” imbuhnya (Red: Aryudi AR)




Terkait