Jakarta, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar penghargaan bertajuk "Anugerah Ramadhan" pada 22 Juli mendatang. Penghargaan ini diberikan untuk program siaran televisi selama bulan puasa.
"MUI bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Komisi Penyiaran Indonesia akan melaksanakan penghargaan acara televisi," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis (23/6).
Kiai Mar'uf mengatakan kegiatan penghargaan tersebut bertujuan untuk terus mendorong penyelenggaraan tayangan televisi yang menghibur sekaligus mencerdaskan serta tidak melanggar nilai-nilai agama.
Pantauan terhadap siaran Ramadhan, kata dia, dilakukan sejak awal bulan puasa dengan menggunakan tiga lapis pemantauan yaitu internal MUI, rekaman video KPI serta aduan masyarakat. Masing-masing lapis itu saling memperkuat dan mengisi kekurangan kegiatan pemantauan.
"MUI berterima kasih atas upaya pihak televisi. Dengan berbagai kreasinya telah menghasilkan karya penyiaran ramah Ramadhan. Artinya, semangat bisnis dengan kompetisinya yang ketat, tidak harus bertentangan dengan nilai syariah," tuturnya.
Secara umum, lanjut dia, 15 stasiun televisi pada 2016 berlomba menyelenggarakan siaran yang mendukung kekhusyukan ibadah Ramadhan. Kendati begitu, terdapat siaran yang belum sejalan dengan bulan suci Ramadhan.
Dia mencontohkan, terdapat siaran Ramadhan yang menayangkan perempuan dengan gaun dan busana yang kurang sesuai dengan tuntutan syariah. Begitu pula dengan dialog, akting artis serta tema yang masih jauh dari mutu yang diharapkan publik.(Antara/Zunus)