Jakarta, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) harus menjadi pusat penelitian sosial. Karena, pusat penelitian itu nantinya berfungsi untuk mengondisikan masyarakat NU dalam arus perubahan sosial.
<>
Demikian disampaikan oleh mantan Ketua PP Lakpesdam NU Muhammad Mu‘tashim Billah dalam sambutan harlah ke-28 tahun Lakpesdam NU di Kantor PP Lakpesdam NU Jalan H Ramli Nomor 20A, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/4) siang.
“Lakpesdam NU diposisikan sebagai basis intelektual sosial bagi NU dan warganya,” kata MM Billah yang mengenakan batik gelap dengan motif agak sepi dan belangkon.
MM Billah mengatakan bahwa Lakpesdam NU awalnya merupakan jawaban atas fenomena pendirian sejumlah pusat penelitian sosial seperti Lembaga Penelitian, pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dikawal oleh Ali Moertopo.
Menurut MM Billah, pusat penelitian seperti itu mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan arah pembangunan nasional. Padahal pusat penelitian itu tidak mewakili semua kalangan. Sebagian pusat penelitian itu bahkan cenderung mengarah pada liberalisme.
Kalau NU tidak memiliki basis intelektual dan pusat penelitian, maka warga NU akan menjadi korban dari pembangunan nasional yang didukung oleh pusat penelitian itu. Karenanya, Lakpesdam NU diharapkan ikut bermain dalam menentukan arah perkembangan masyarakat, ungkap MM Billah yang menyitir ucapan mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pernyataan MM Billah didengar oleh sedikitnya 40 hadirin. Mereka terdiri dari jajaran teras PBNU, pengurus lembaga dan banom NU.
Penulis: Alhafiz Kurniawan