Malang, NU Online
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo berdialog dengan Ketua Pembina Yayasan Tholhan Hasan, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Masykuri, para dosen dan mahasiswa tentang pengembangan masyarakat berbasis program prioritas Kemendes PDTT di Asrama Unisma, Malang, Jawa Timur, Senin (27/3/2017).
Pada tasyakuran dalam rangka Dies Natalis Umisma ke-36 itu, Eko Sandjojo juga meresmikan badan usaha milik desa (Bumdes) binaan Unisma dalam program unggulan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi (Kemendesa).
Eko mengatakan, Unisma telah berjasa membantu pemerintah dalam tiga program dari beberapa program yang dicanangkan pemerintah. Program yang dimaksud di antaranya adalah program produk unggulan kawasan pedesaan, program pembuatan embung air untuk mendukung sektor pertanian, dan program badan usaha milik desa (Bumdes).
Di luar universitas NU ini, ada 18 perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia yang juga turut membantu pemerintah. Tentang produk unggulan ia mendorong tiap desa menyesuaikan dengan potensi yang tersedia. “Desa di Indonesia ini 82 persennya pertanian sehingga penekanan bisnis modelnya ada pada sektor pertanian," paparnya.
Menurutnya, jika sektor pertanian kuat, negara juga akan semakin kuat mengingat kebutuhan pangan semakin bertambah sementara tanah yang bisa ditanami semakin berkurang. Terkait program Bumdes, ia optimis badan ini bisa menjadi pusat sumber penghasilan desa.
"Dana desa yang diberikan oleh pemerintah akan terus bertambah sehingga desa harus bisa mengelolanya tak hanya untuk membangun infrastruktur. Bumdes juga bisa digunakan untuk penyalur produk subsidi pemerintah," terang Eko. (Red: Mahbib)
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo berdialog dengan Ketua Pembina Yayasan Tholhan Hasan, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Masykuri, para dosen dan mahasiswa tentang pengembangan masyarakat berbasis program prioritas Kemendes PDTT di Asrama Unisma, Malang, Jawa Timur, Senin (27/3/2017).
Pada tasyakuran dalam rangka Dies Natalis Umisma ke-36 itu, Eko Sandjojo juga meresmikan badan usaha milik desa (Bumdes) binaan Unisma dalam program unggulan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi (Kemendesa).
Eko mengatakan, Unisma telah berjasa membantu pemerintah dalam tiga program dari beberapa program yang dicanangkan pemerintah. Program yang dimaksud di antaranya adalah program produk unggulan kawasan pedesaan, program pembuatan embung air untuk mendukung sektor pertanian, dan program badan usaha milik desa (Bumdes).
Di luar universitas NU ini, ada 18 perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia yang juga turut membantu pemerintah. Tentang produk unggulan ia mendorong tiap desa menyesuaikan dengan potensi yang tersedia. “Desa di Indonesia ini 82 persennya pertanian sehingga penekanan bisnis modelnya ada pada sektor pertanian," paparnya.
Menurutnya, jika sektor pertanian kuat, negara juga akan semakin kuat mengingat kebutuhan pangan semakin bertambah sementara tanah yang bisa ditanami semakin berkurang. Terkait program Bumdes, ia optimis badan ini bisa menjadi pusat sumber penghasilan desa.
"Dana desa yang diberikan oleh pemerintah akan terus bertambah sehingga desa harus bisa mengelolanya tak hanya untuk membangun infrastruktur. Bumdes juga bisa digunakan untuk penyalur produk subsidi pemerintah," terang Eko. (Red: Mahbib)
