Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) kembali menyelenggarakan Simposium dan Musyawarah Nasional Ke-5 di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (28/3). Acara yang mengusung tema “Menjawab Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN Melalui Peningkatan Kualitas SDM PTNU” ini dibuka oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Natsir.
Presidium Nasional BEM PTUN M Faridurrahman menuturkan bahwa acara ini merupakan amanat dari Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) yang diadakan di IAIDA (Institut Agama Islam Darussalam) Banyuwangi beberapa bulan lalu.
“Acara sebenarnya sudah dimulai sejak malam tadi, yaitu istighotsah di Hall UNU Indonesia,” terang Farid.
Menurutnya, acara simposium akan dibagi ke dalam tiga sesi dengan tiga materi yang berbeda. Kemudian pada Rabu acaranya dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional. “Ini akan membahas beberapa agenda dan salah satunya tenang penyelarasan antara LPTNU dengan BEM PTNU,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Syai’un berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang kumpulan semata, tapi juga bisa memberikan manfaat dan memperkuat BEM PTNU. “Semoga (BEM PTNU) bisa menunjukkan kualitasnya baik di tingkal lokal, nasional, bahkan internasional,” ucapnya saat memberikan sambutan dan disambut tepukan tangan peserta.
Adapun Menristek-dikti M Nasir mengimbau kepada para mahasiswa yang hadir agar tidak mudah diadu domba dan dicerai berai oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Ia menilai bahwa pemuda adalah tonggak penting dalam membangun sebuah negara.
“Maju dan mundurnya suatu negara itu tergantung pemudanya. Pemudanya baik, insyallah negaranya baik. Tapi kalau negaranya rusak, negara akan jadi rusak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nasir meminta kepada mahasiswa NU agar terus belajar, melakukan inovasi dan mengembangkan riset untuk menghadapi persaingan global. “Risetnya harus terus kita kembangkan,” pungasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh KH Said Aqil Siroj (Ketum PBNU), Helmy Faisal Zaini (Sekjen PBNU), M Natsir (Menristek-dikti), Intan Ahmad (Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Didin Wahidin (Direktur Kemahasiswaan Kemenristek-dikti) dan lima puluh BEM PTNU se-Nusantara. (Muchlishon Rochmat/Mahbib)