Jombang, NU Online
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengapresiasi terhadap keberadaan seni bela diri Pagar Nusa di Indonesia. Pencak silat warisan pesantren dan para ulama itu menurutnya secara kuantitas semakin perkembang saat ini. Karenanya, ia akan mendorong seni bela diri tersebut agar diterima di sejumlah kalangan luas hingga mendunia pada waktunya.
Hal itu disampaikan Imam Nahrawi saat membuka acara Pekan Pesantren Nusantara 2018 dalam rangka Hari Ulang Tahun Madrasah Ke-103, Pondok ke-193 dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Minggu (8/4) di Gedung Serbaguna Tambakberas.
"Oleh sebab itu kita semua akan senantiasa merawat kesenian warisan para ulama ini. Pagar Nusa semakin meluas, pada saatnya keberadaannya tidak hanya di pondok pesantren, namun juga harus ada di masyarakat luas hingga mendunia," katanya.
Salah seorang menteri asal Madura ini menegaskan, telah dibuka pintu masuk untuk mengembangkan sejumlah seni pancak silat yang ada di Indonesia ini, tak terkecuali Pagar Nusa melalui kompetisi-kompetisi tingkat nasional hingga internasional.
"Pemerintah sudah membuka pintu, seni pancak silat dipertandingkan di Asian Games, ini baru pertama kali," ungkapnya.
Menurut pandangannya, seni pencak silat tidak untuk kesombongan, melainkan sebagai salah satu upaya dalam memupuk karakter yang kuat pada masing-masing jiwa pendekar.
"Seni bela diri itu untuk mengisi karakter yang kuat pada diri kita," tutur mantan Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur ini.
Untuk itu, ia berpesan kepada segenap pendekar Pencak Silat Pagar Nusa agar sikap dan karakter kesantriannya tetap menjadi pegangan penting. Sehingga, paparnya, meski sejumlah pendekar Pagar Nusa kian hebat, namun akan tetap bersikap rendah hati.
"Meski para pendekar sudah luar biasa, namun tetap tampil adanya, karakter santri tetap dipertahankan. Dan sesungguhnya filosufi Pagar Nusa seperti padi yang semakin menua," jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua Cabang Pencak Silat Pagar Nusa Jombang Sholahul Am Notobuwono memaparkan, keberadaan generasi penerus Pagar Nusa cukup besar, khususnya di Tambakberas. Kurang lebih dari 500 pendekar Pagar Nusa telah mewakafkan dirinya untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan seni bela diri warisan para ulama itu.
"Tambakberas memiliki sekitar 580 pendekar Pagar Nusa. Ini di tingkat rayon saja, bukan PAC dan seterusnya," ulasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)