Nasional

Mendikbud Minta Akademisi Jadi Teladan Masyarakat

Rabu, 9 Mei 2012 | 13:50 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh meminta kalangan akademisi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan menjadi teladan bagi masyarakat luas dengan tidak melakukan korupsi.<>

"Orang-orang terdidik mbok ya jangan korupsi. Wong sudah sekolah tinggi-tinggi, masak sih harus korupsi. Kan tidak pantas," kata Nuh usai mengikuti rapat koordinasi tentang pasokan gas di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Rabu.

Menurut Nuh, saat ini korupsi sudah menjadi merasuki hampir semua kalangan, termasuk kalangan perguruan tinggi yang seharusnya menjadi teladan perilaku baik.

Menyusul pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang menyebut banyak koruptor adalah alumni perguruan tinggi negeri, Nuh tidak sepenuhnya sependapat dengan pernyataan Ketua DPR tersebut.

"Memang ada yang menyebut bahwa alumni universitas A, universitas B, universitas C jagoan dalam hal korupsi. Tentu tidak sepenuhnya benar, dan tidak selamanya seperti itu," katanya.

Sebelumnya dalam diskusi bertajuk 'Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di Universitas Indonesia, Depok, Senin (7/5), Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan bahwa koruptor di Indonesia didominasi alumni Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saat ini korupsi kan orang-orang pintar lulusan universitas dari UI, Gadjah Mada, ICMI, dan semuanya terlibatlah (korupsi). Ini fakta," ujarnya.

Kesemuanya itu, lanjut Marzuki Alie, disebabkan oleh pendidikan masa lalu. Karananya masalah itu harus segera diperbaiki. Pada kesempatan itu, Marzuki menyinggung rendahnya kualitas pendidikan perguruan tinggi Indonesia.

"Kebanyakan perguruan tinggi negeri ngurusin proyek saja," sindir Marzuki Alie.

Karena itu, Rancangan Undang-undang Perguruan Tinggi diharapkap dapat mengatasi minimnya fasilitas pendidikan dan kurang berprestasinya perguruan tinggi Indonesia di tingkat internasional.

"Pendidikan mahal! Salah kalau dibilang murah, makanya alokasi 20 persen jangan dialokasikan ke 19 kementerian yang kurang bermanfaat," usulnya.

"Perguruan tinggi harus tahu kebutuhan lingkungannya, makanya harus disiapkan agar mahasiswa bisa match dengan lingkungannya," tambah Marzuki.

Penulis : Sudarto Murtaufiq


Terkait