Menakertrans Nilai Banyak Pemda Tak Pentingkan Produktivitas
Selasa, 23 Oktober 2012 | 11:30 WIB
Jakarta, NU Online
Daya saing nasional Indonesia berada pada peringkat ke-50 dari 144 negara yang disurvei. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi H Abdul Muhaimin Iskandar menginginkan peringkat yang masih tergolong rendah itu dilecut dengan upaya radikal dari pemerintah daerah.
<>
Data dari World Economic Forum (WEF) tahun 2012 itu menjadi acuan Menakertrans untuk membandingkan dengan beberapa negara tetangga. Pemerintah pusat, ujar Cak Imin, sudah menginisiasi berbagai kegiatan untuk mendorong produktivitas meningkat. Antara lain dengan mengembangkan kerjasama regional di Asia melalui Asian Productivity Organization (APO). Organisasi ini terdiri atas berbagai organisasi dari negara-negara di Asia yang mengembangkan sistem penerapan produktivitas dalam setiap perusahaan.
"Tapi ternyata ini bukan persoalan pemerintah pusat semata. Pemerintah daerah adalah creator. Sayangnya banyak pemda kita tidak mengerti betapa pentingnya meningkatkan daya saing. Mereka menganggap persoalan produktivitas tenaga kerja misalnya, bukan persoalan penting sehingga tidak dipikirkan sama sekali," keluh Menakertrans.
Lontaran Cak Imin ini tercetus saat membuka Workshop Pertemuan Para Kepala National Productivity Organization ke-53 yang berlangsung di Hotel Inna Sanur Grand Bali Beach pada 23-25 Oktober 2012, Selasa (23/10/2012). Hadir pula Sekretaris Jenderal Asian Productivity Organization (APO) Ryuichiro Yamazaki, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, serta Guru Besar Technology Management Center, University of the Philippines Serafin D. Talisayon.
Bukan Cak Imin namanya jika dilanda rasa pesimis. Justru parameter peringkat tadi dinilainya merupakan suatu kesempatan dan tantangan bagi Indonesia untuk terus melakukan inovasi dan kreativitas. Terutama yang mengarah pada upaya-upaya konkret peningkatan produktivitas dan daya saing.
"Saya berharap pemda lebih serius memperhatikan masalah ini. Tujuan kita satu, yaitu membawa Indonesia semakin maju dan bisa bersaing di baris depan dalam percaturan perdagangan dunia," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Dia pun sangat mendukung kerja sama dengan APO. Harapannya, ulas Cak Imin, seluruh program yang dilakukan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas serta peringkat daya saing Indonesia dalam rangka berkompetisi di pasar global.
“Di antara inisiatif yang telah dilakukan adalah memperbaiki iklim investasi, meningkatkan inovasi dan meningkatkan produktivitas di semua tingkatan dan sektor, serta melakukan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan,” paparnya.
Berkurban di Bali
Di tengah kunjungan kerjanya, Abdul Muhaimin Iskandar menyerahkan bantuan hewan kurban berupa dua ekor sapi dan empat ekor kambing kepada takmir Masjid Al-Hasanah Canggu Permai, Kuta Utara, Bali dan Mesjid Kampung Jawa, Senin (22/10). Kedatangannya ini sekaligus berdialog langsung dengan warga sekitar.
"Saya juga ingin berdialog secara langsung dengan masyarakat pendatang di Bali. Saya ingin memotret produktivitas kerja mereka. Saya ingin mengangkat spiritnya dan menyebarkannya di tempat-tempat lain," jelas Cak Imin.
Di matanya, pembangunan di Provinsi Bali sedang tumbuh dan menyerap banyak tenaga kerja sehingga perlu digenjot lagi. Lantaran tenaga kerja banyak berdatangan dari provinsi sekitar, terutama dari Pulau Jawa.
"Produktivitas kerja masyarakat pendatang di Bali dipandang sangat tinggi. Ayo terus pertahankan dan kalau bisa ditingkatkan. Semakin tinggi produktivitas, semakin maju pembangunan kita," kata Cak Imin di hadapan ratusan jamaah yang memenuhi Mesjid Al-Hasanah.
Redaktur: Mukafi Niam