Jakarta, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa pada 2015 untuk pertama kalinya pemerintah menetapkan hari santri secara nasional. Baginya, tentu ini harus dimaknai secara khusus, tidak hanya bagi kaum santri itu sendiri tetapi juga masyarakat luas secara keseluruhan.
Demikian Menag sampaikan peluncuran rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri 2018 di ruang lobi Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jum’at (10/8) siang. Dalam kesempatan itu Menag menyampaikan sejumlah kegiatan yang akan digelar oleh Kemenag hingga sampai hari puncak 22 Oktober mendatang.
Menag menjelaskan bahwa penetapan Hari Santri itu haruslah dimaknai setidaknya dengan dua sudut pandang. Pertama adalah sebagai bentuk regognisi atau pengakuan pemerintah atas kontribusi santri yang sangat besar dalam menjaga kedaulatan sebagai bangsa yang merdeka. Resolusi Jihad 1945 menunjukkan bukti atas peran kalangan pesantren.
“Jadi karena kontribusi dan sumbangsih yang luar biasa yang telah diberikan oleh kaum santri maka negara mengakui itu dengan menyatakan hari santri secara nasional, secara khusus,” jelasnya.
Yang kedua, lanjut Menag, tentu khususnya bagi kaum santri adalah bahwa penetapan hari santri itu haruslah dimaknai sebagai bentuk tanggung jawab yang lebih besar.
“Jadi dengan penetapan hari santri nasional itu hakekatnya adalah kaum santri memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam menjaga, memelihara, merawat keindonesiaan kita,” tegas Lukman. “Jadi inilah hal yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini, poinnya adalah dua, yakni rekognisi negara tapi sekaligus Hari Santri merupakan bentuk penyandaran tanggung jawab yang lebih besar di kalangan kaum santri untuk mampu menjaga, memelihara, merawat, tanah air ini sebagai rumah kita bersama,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Menag didampingi langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi. Hadir juga seratusan admin akun santri pesantren dan jaringan media keislaman yang akan menjadi peserta Kopdar Akbar Santrinet Nusantara 10-11 Agustus.
Sebelumnya, panitia Hari Santri 2018 Kemenag juga telah membuka Santri Millennial Competitions yang berisi Kontes Desain Meme dan Festival Video Pendek Santri yang memiliki dua kategori, yakni Kategori Iklan Layanan Masyarakat dan Kategori Lalaran Nadzam Alfiyah. Info lengkap lomba ini bisa diunduh pada link bit.ly/santrimillennialcompetitions2018. (M. Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)