Jayapura, NU Online
Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dihelat di Jayapura, Papua, dinilai sangat penting dan bernilai strategis untuk mendorong pemerintah agar mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan nasional yang adil dan merata. <>
Hal itu diungkap mantan ketua umum PB PMII Ahmad Bagja saat menghadiri pembukaan Muspimnas PMII, di Hotel Sentani Indah, Selasa (11/12) lalu.
Dikatakan Bagja, pemilihan Papua sebagai tempat Muspimnas seharusnya bisa membuka mata pemerintah tentang perlunya pemerataan pengembangan di daerah tertinggal, sekaligus menegaskan bahwa Papua yang secara geografis berhadapan langsung dengan Asia-Pasifik, harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Ini pertama kalinya dalam sejarah keorganisasian kepemudaan di Indonesia, ada kegiatan khusus yang diadakan di Papua. Kita harus mengakui bahwaPapua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki peran yang sangat dan tidak bisa ditunda-tunda lagi,” ujarnya.
Ketua Umum PB PMII Adien Jauharuddin mengatakan, pihaknya memilih Papua sebagai tempat Muspimnas lantaran selama ini Propinsi di ujung timur Indonesia ini selalu dimarginalkan. Padahal, menurut Adien, Papua memiliki peran strategis dan menjadi garda terdepan dalam pertarungan ekonomi, politik dan budaya global.
“Papua menjadi penentu bangkit atau bangkrutnya NKRI dalam pertarungan dunia. Karenanya tema Muspimnas PMII adalah Tata Peradaban Baru; Membangun Bangsa dari Papua,” ujarnya.
Ia juga menandaskan, PMII mendesak pemerintah untuk memperbaharui visi pembangunan nasionalnya, dengan visi pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
“Sudah saatnya Indonesia, baik pemerintah, swasta dan masyarakat sipil bersatu, memperkuat fokus, program dan kinerja pembangunan secara lebih serius demi menyejahterakan rakyatnya dan demi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah propinsi Indonesia,” tandasnya.
Pemerintah, menurut Adien, harus melakukan aktivasi kegiatan ekonomi dari sisi produksi dan distribusi antar pulau, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, serta pengelolaan Sumber Daya Alam secara proporsional dengan fokus pada peraihan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang nasional.
Dalam Muspimnas, selain membahas evaluasi internal organisasi, kegiatan yang diikuti para pengurus koordinator cabang dan pengurus cabang PMII di Indonesia itu juga membahas sejumlah hal penting, diantaraya tentang pendidikan nasional yang berbasis pada kebutuhan dan kepentingan nasional baik jangka pendek maupun jangka panjang; penegakkan hukum dan institusi demokrasi; penajaman strategi pertahanan khususnya dalam mengelola perbatasan di pulau-pulau terdepan.
Dikatakan, hal tersebut merupakan agenda-agenda riil dan mendesak yang harus dikerjakan dengan tetap menjaga kontak denga dinamika internasional.
“Agenda ini merupakan salah satu bagian kerja yang dilakukan oleh PMII sebagai organisasi mahasiswa-pemuda nasionalis yang sadar dengan akar historisnya sebagai generasi kesekian dari bangsa ini. PMII percaya bahwa kebangkitan NKRI ditentukan oleh sejauh mana kita mampu memahami, mengerti dan mampu menggerakkan kekuatan kita sebagai negara kesatuan," kata Adien.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Malik