Nasional

M Nuh: Kader Muda NU Aset Penting yang Harus Dijaga

Ahad, 22 Juli 2018 | 02:30 WIB

M Nuh: Kader Muda NU Aset Penting yang Harus Dijaga

HM Nuh di acara ISNU Jatim (baju batik)

Surabaya, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) harus bisa menjadi sumber pemikiran strategis NU ke depan. Karena sebelum NU lahir diawali dengan hadirnya Taswirul Afkar sebagai wadah intelektual, Nahdlatul Tujjar sebagai wadah kemaslahatan dan kesejahteraan, dan Nahdlatul Wathan tentang nasionalisme. 

Hal tersebut ditegaskan oleh  Menteri Pendidikan Nasional Indonesia era SBY, HM Nuh dalam halaqah saat Konferlub PW ISNU Jatim di RSI Jemursari Surabaya, Sabtu (21/7).

Menurut Nuh, pada konteks kekinian, Nahdlatul Wathan sudah tuntas bagi NU, namun bagi NU masalah Intelektual, SDM, kemaslahan serta Kesejahteraan ini yang harus di perjuangkan, ISNU harus menjadi garda depan dalam menuntaskan masalah ini.

“Sebagai orang yang percaya pada teori siklus, saya percaya NU juga akan mengalami siklus juga. Saat ini NU memasuki abad ke 2 pada tahun 2026," katanya.

Berawal 1926, NU memulai investasi sebagai pondasi yang pada saat itu tentu tidak kelihatan, namun kelihatan pada 10 hingga 90 tahun kemudian hingga saat ini. 

Merujuk pada teori siklus tersebut sudah saatnya NU melakukan investasi besar-besaran agar tidak mengalami stagnasi bahkan dicline. “Oleh karena investasi berupa generasi muda adalah langkah awal agar pada abad ke 2 NU bisa mengalami developed," katanya.

Kader muda NU, lanjut M Nuh, merupakan aset penting dan berharga dijaga agar tidak dimanafaatkan oleh organisasi lain atau ideologi lain.

”Kader ISNU yang ke depan menjadi pengurus NU harus mempunyai 3 ciri atau unsur diantaranya, karakter yang baik, keilmuan yang mumpuni, dan skill yang komplit. Untuk mewujudkan ketiga hal tersebut ISNU harus berpegang pada slogan Man Jadda Wajada," tandasnya. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)


Terkait