Nasional

Lukisan Kiai NU dari Hadratussyekh hingga Kiai Said Dipamerkan

Jumat, 28 April 2017 | 16:06 WIB

Jakarta, NU Online 
Pelukis Nabila Dewi Gayatri akan mememerkan lukisan karyannya, kiai-kiai NU dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari hingga KH Said Aqil Siroj. Pameran bertajuk “Sang Kekasih” tersebut akan berlangsung di Grand Syahid, Jakarta pada 8 April hingga 14 Mei. 

Pameran yang akan dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj itu akan memamerkan 50 lukisan. “Saya melukis tokoh-tokoh NU dari awal hingga sekarang,” katanya di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (28/4).

Ia menceritakan, dirinya mulai melukis kiai-kiai itu dimulai sekak 2014. Pada saat itu, ia merasakan suasan Indonesia menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden menjamur fitnah, intoleransi, dan ujaran kebencian yang tak terkendali. 

Pada saat itu pula, ia mengingat wasiat ayahnya yang meminta untuk melukis kiai-kiai NU. Maka mulailaih melukis. Kadang selama sebulan ia menyelesaikan sebuah lukisan tiga buah, kadang empat. “Satu per satu saya lukis segenap cinta, kasih sayang, dan penghormatan,” katanya.

Menurut alumnus Institut Teknologi Sepuluh November dan Al-Azhar Kairo itu, melalui lukisannya ia ingin mengajak khalayak meneladani kiai-kiai yang dilukisnya.”Kita ingat Mbah Lim (KH Rifai Muslim Imampura, salah seorang kiai yang dilukisnya, red.) adalah orang yang penuh kasih terhadao fuqara (fakir miskin),” jelasnya. 

Ia menambahkan, pameran itu juga mengajak khalayak mengingat KH Abbas Buntet. Kiai tersebut, menurut dia, adalah panglima perang pada peristiwa 10 November. Dia kiai asal Cirebon, santri di Tambakberas. 

Ia juga menyebut KH Ihsan Jampes asal Kediri. “Sangat membanggakan. Bukunya menjadi rujukan saya di Al-Azhar. Kiai Mus (KH Ahmad Mustofa Bisrired.) ini saya terkesan dengan lemah lembutnya,” katanya. 

Para kiai yang dilukisnya, lanjut perempuan kelahiran Gresik, Jawa Timur pada 1969 itu memiliki sifat kasih sayang tidak hanya kepada manusia, tapi makhluk lain. “Itu yang saya haturkan kepada khalayak. “Sang Kekasih” ini tidak sekadar memvisualisasikan kiai, tapi bakti kepad abi (ayahnya) dan kiai,” katanya.  (Abdullah Alawi)


Terkait