Nasional

LKNU Terjunkan Kader Bantu Penanganan Tuberculosis di Kediri

Senin, 8 April 2013 | 13:05 WIB

Kediri, NU Online
Data penderita Tuberculosis di Jawa Timur yang masih sangat tinggi turut mejadi perhatian Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). Bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID), program Cepat LKNU diluncurkan sebagai upaya penanganan.<>

Sekretaris LKNU Anggia Ermarini, mengatakan Kediri dipilih sebagai lokasi peluncuran dan pelaksanaan program Cepat LKNU karena memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Catatan ini menjadikan Kediri memiliki potensi yang lebih tinggi untuk penyebaran Tuberculosis. 

"Tuberculosis itu penularannya lebih mudah dibandingkan dengan HIV/Aids, karena hanya dengan berhadap-hadapan seperti ini saja sudah bisa menular. Sehingga daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, kemungkinan Tuberculosis menyebar juga tinggi," kata Anggi setelah acara peluncuran program di Hotel Lotus Garden, Kota Kediri, Senin (8/4). 

Catatan yang didapatkan petugas lapangan LKNU menunjukkan, di awal tahun 2013 sudah ditemukan 3 penderita Tuberculosis di Kabupaten Kediri yang meninggal dunia. Sementara penderita yang berstatus DO (Drop Out), yaitu memilih berhenti mengkonsumsi obat sebanyak 1 orang. Penderita kambuh sebanyak 2 orang, dan 3 lainnya masih tercatat menjalani perawatan. 

"Selain di Kediri, program Cepat LKNU juga akan dijalankan di Blitar," tambah Anggi.

Untuk realisasi program Cepat LKNU ini sendiri, sudah direkrut masing-masing 10 tenaga pendamping yang akan diterjunkan ke tengah masyarakat. Tugas mereka adalah memberikan penyuluhan kepada penderita dan keluarganya, serta pendampingan agar penderita bisa secara teratur megkonsumsi obat. 

"Obat Tuberculosis sebenarnya sudah tersedia di Puskesmas, tapi masyarakat tidak tahu, atau ada yang tidak telaten untuk memeriksakan diri dan mendapatkan obat itu secara gratis. Di sini tugas pendamping. Mereka juga berkewajiban memberikan penyuluhan ke masyarakat, menjelaskan jika Tuberculosis bisa disembuhkan, agar bagaimana tidak terjadi stigma negatif, bahkan sampai pengucilan penderitanya," urai Anggi yang tercatat sebagai Dosen S1 dan S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 

Lebih lanjut Anggi mengatakan, program Cepat LKNU merupakan wujud kepedulian NU dalam membantu Pemerintah di bidang pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. " Selain di Jawa Timur, yang dijalankan di Kediri dan Blitar, program Cepat LKNU juga akan dijalankan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Gorontalo, dan Sumatera Barat," pungkasnya.  



Penulis: Samsul Hadi 


Terkait