Pamekasan, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU menyulap laboratorium tata boga SMKN 3 Pamekasan menjadi ‘pabrik’ ikan, Rabu (3/12). PP Muslimat memfasilitasi 40 perempuan Madura praktik kursus produk makanan olahan berbahan dasar hasil laut bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmiglrasi RI. Pembukaannya Senin (1/12) lalu.
<>
PP Muslimat NU menunjuk Ida dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat sebagai mentor atau instruktur. Ida melatih peserta mengolah ikan menjadi produk yang layak dipasarkan; ikan diolah jadi bakso, naget, abon, dan lain sebagainya.
Guru TK Muslimat NU Pamekasan yang menjadi peserta, Faizah, menyatakan sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan tersebut. Perempuan asal desa Sentol, kecamatan Pademawu, Pamekasan tersebut mengaku sangat berkesan dengan pendampingan yang diberikan PP Muslimat NU.
“Selain dilatih, kami juga diinspirasi untuk kian kreatif. Saya sendiri sudah komitmen untuk menjalankan bisnis ikan. Saya akan coba jualan naget di sekolah untuk anak-anak,” paparnya.
Semangat peserta tampak kian membara ketika mendapat kabar menyenangkan koordinator pendidikan dan keterampilan PP Muslimat NU Dra Nur Rif'ah Masykur. Nur Rifah ketika itu ditelpon Pengurus Cabang Muslimat Polman Sulawesi Barat. Dikatakan, peserta didik sudah mendapatkan dua orang pedagang bersedia menjadi agen hasil olahan ikan dari peserta didik.
“Di sana baru digelar pelatihan serupa pada 21-24 November 2014. Ini bisa dijadikan bahan motivasi buat peserta. Jadi, itu merupakan contoh keberhasilan muslimat yang baru selesai latihan. Ini seperti mimpi. Sebab, rencana tindak lanjut lebih menitiktekankan pada pemenuhan kebutuhan keluarga. Tapi hasilnya lebih dari itu,” ungkapnya.
Pantauan NU Online, di laboratorium, peserta berjibaku dengan ikan dan peralatan yang disedikan oleh panitia. Mereka dibentuk kelompok. Dan masing-masing kelompok berlomba dengan lainnya untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan layak pasar. (Hairul Anam/Mahbib)