Makassar, NU Online
Konferensi Wilayah (Konferwil) XXII Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan menjadi ajang konsolidasi internal organisasi.<>
Selain itu, Konferwil diharapkan dapat menjadi wahana pembaharuan serta dedikasi kepada warga Nahdliyin atau taqwiyatul jam'iyyah likhidmatil ummah maupun pada masyarakat dan bangsa Indonesia. NU, khususnya di Sulsel, diharapkan menjadi pilar penyangga terciptanya persaudaraan atau ukhuwah nahdliyyah, ukhuwah islamiyyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyyah.
Demikian dalam rapat gabungan antara panitia wilayah dan panitia daerah Konferwil 12 PWNU Sulsel telah dilaksanakan pada 12 Maret 2012 lalu di GPK PWNU. Rapat menyepakati tema Konferwil kali ini “Dengan Khittah NU kita wujudkan Masyarakat Sulawesi Selatan Sejahtera dan Damai”.
Sejumlah kegiatan telah disiapkan menjelang pelaksanaan Konferwil yang akan digelar pada 29-31 Maret 2013 nanti sebagai awal penggalian informasi dan gagasan sekaligus pengayaan konsep-konsep materi konferensi, antara lain launching Konferwil, Halaqah Rencana Starategi (Renstra) NU dan donor darah.
Panitia juga menyiapkan seminar sebagai masukan materi dari para ahli dengan menghadirkan nara sumber dari pusat maupun daerah dengan beberapa materi penting, antara lain mengenai peran pemerintah bersama NU dalam mewujudukan pembangunan Sulawesi Selatan yang berkelanjutan oleh Gubernur Sulawesi Selatan.
Materi lainnya adalah Agama dan Perdamain yang disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Agama, yang juga mustasyar PBNU asal Sulsel KH Nasaruddin Umar, Pemberdayaan Ekonomi Nahdliyyin dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Selatan, oleh Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, dan Membangun Sistem Pendidikan yang Berkualitas di Sulawesi Selatan oleh Kepala Dinas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulsel.
Konferwil akan diikuti oleh 250 peserta, yang terdiri dari anggota pleno PWNU Sulsel, utusan PCNU se-Sulsel, utusan pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom NU di Sulsel, dan peninjau yang terdiri dari ulama dan tokoh masyarakat, peneliti, pemerhati, cendekiawan dan profesional.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Andy Muhammad Idris