Sukoharjo, NU Online
“Kita sebenarnya telah gagal menicintai Qur’an,” kata peneliti tafsir lokal IAIN Surakarta, Islah Gusmian, M.Ag, pada seminar bertema “Generasi Muda Gemilang Masa Depan, Cinta Rosul, Cinta Qur’an”di IAIN Surakarta, pada (12/12).
<>
Menurut Islah, kini Al-Qur’an hanya menjadi barang simpanan di dalam lemari sehingga kotor dan berdebu.
Mantan Pengurus Lakpesdam-NU DIY tersebut juga mengkritik semangat untuk mempelajari Al-Qur’an, kini juga semakin menurun. “Geliat mempelajari Al-Qur’an di era global ini kendor, bahkan hilang di kampus Islam,” ungkapnya.
Islah bersama dua narasumber lain, Ahmad Hafidh, M.Ag. (A’wan Syuriyah NU Sukoharjo) dan Ahmad Hudaya, M.Ag. (NU Karanganyar), menjadi pembicara pada seminar yang digelar JQH (Jami'yyatul Qurra wal-Huffadz) Al-Wustho IAIN Surakarta.
Menurut ketua JQH Al-Wustho, Abdul Ghofur, acara ini bertujuan untuk menanamkan kepada jiwa generasi muda utamanya mahasiswa untuk senantiasa mempertinggi rasa mahabbah-nya kepada Rasulullah dan senantiasa mempelajari Al-Qur’an untuk menjadi generasi yang Qur’ani. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)