Grobogan, NU Online
Rabu (12/3), NU Online telah menelisik kegiatan belajar mengajar yang dilakukan anggota TNI AD yang bernama Rohmi Abdul Halim di Madrasah Diniyah Al-Hidayah Dusun Plumbungan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
<>
Kali ini, Rohmi berbagi kisah setelah mengabdi di Madrasah Diniyah. Pada tahun 2013, Sersan Kepala ini mendapat surat perintah dari Komandan Kodim 0717 Purwodadi. Isinya menyatakan ia beserta tiga rekannya diminta mengikuti tes seleksi umroh sebagai bentuk penghargaan Kepala Staf Angkatan Darat di Kantor Pembinaan Mental Kodam IV/ Dip.
Dalam hati, ia sangat berharap bisa menziarahi makam Rasulullah yang diidam-idamkan sebelumnya. “Tes seleksi tersebut terbilang ketat. Berbagai macam materi diujikan, diantaranya baca tulis Al-Qur’an, tajwid, praktek mengurus jenazah, khotbah Jum’at, memimpin tahlil serta pidato,” terang TNI AD tersebut.
Saat seleksi, lanjut Rohmi, tim penguji bertanya kepada saya “Kok dalam hal membaca dan praktek, Anda terlihat santai dan tak tergesa-gesa? Apakah Anda pernah nyantri di pesantren?”
Rohmi menjawab “Ya, saya pernah nyantri di Pesantren Al-Anwar, asuhan KH Maimun Zubair,” terang tentara yang memiliki garis bengkok berwarna kuning di lengan bajunya tersebut.
Saat itu tim penguji, tambah Rohmi, menilai secara transparan di papan tulis yang berada di hadapan 150 anggota TNI yang mengikut seleksi. “Dari Jateng, tiga orang yang berhasil lulus seleksi, satu diantaranya adalah saya. Saat itu, tak terbendung lagi kegembiraan untuk pergi baitullah dan menziarahi makam Rasulullah,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, saat itu bisa lulus seleksi dengan nilai yang sangat memuaskan. Semua ini merupakan berkah dalam memperjuangkan agama dan negara, terlebih berkah doa dari para kiai dan guru-guruku di ponpes Al-Anwar,” tuturnya.
Istiqamah sebarkah ilmu
Selain mengajar di Madrasah Diniyah, anggota TNI ini sering diminta memberikan khotbah Jum’at secara bergilir dengan para kiai kampung di desa tempat ia tinggal. Selain itu, Sepulangnya dari tanah suci, ia diminta untuk selalu mengisi ceramah-ceramah di kantor kemiliteran pada hari-hari besar islam. Bukan hanya itu, setiap ada seleksi umroh, ia diminta untuk memberikan pembekalan mengenai materi terkait dengan ibadah umroh.
Di akhir perbincangan, ia berharap supaya apa yang ia lakukan benar-benar memberikan manfaat baik bagi diri pribadi, agama dan negara. “Selain itu, saya berdoa supaya bisa istiqamah menjalani amanah ini,” pungkasnya. (Asnawi Lathif/Abdullah Alawi)