Nasional

Kisah Gus Dur tentang Orang Buta dan Bungkuk

Selasa, 28 Maret 2017 | 20:02 WIB

Makassar, NU Online
Sejawat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco, di Makassar, Senin (27/3), mengisahkan kehebatan Presiden RI ke 4 tersebut dalam menghibur untuk menghilangkan kejenuhan.

Bersama Gus Dur dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus), AGH Sanusi Baco menuju Kairo, Mesir untuk belajar di Universitas Al Azhar. Dengan menggunakan kapal, waktu menuju Mesir dari Indonesia memakan waktu sebulan.

"Selama tiga puluh hari di kapal, cerita almarhum selalu berbeda, selalu ada hiburan dilontarkan. Saya kasih tahu satu. Mau?" tanya AGH Sanusi kepada peserta Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) IV, di aula Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI).

Setelah peserta menyatakan mau, AGH Sanusi mengisahkan perjalanannya menuju Mesir.

"Kalau saya sudah duduk pagi-pagi, Gus Dur datang menghampiri. Biar tidak rindu orang tua, Sanusi saya kasih cerita beda orang beda buta dan orang bungkuk," kata AGH Sanusi mengenang Gus Dur.

AGH Sanusi yang tertarik merespon penawaran Gus Dur. "Ceritanya bagaimana?" ujar AGH Sanusi.

Gus Dur menceritakan orang bungkuk mengajak orang buta makan kelapa muda. Setiba di pohon kelapa. Orang bungkuk meminta orang buta untuk memanjat.

Orang buta tentu saja menolak sebab tidak bisa melihat. Kemudian ia meyakinkan orang bungkuk untuk memanjat dan dia akan bertugas menghitung kelapa jatuh.

"Setiap medengar suara bug (bunyi kelapa jatuh), orang buta selalu menghitung. Bug, satu. Bug, dua. Bug, tiga. Bug, empat. Si bungkuk lalu bilang, empat apa, orang saya yang jatuh," ujar AGH Sanusi disambut tawa seluruh hadirin di ruangan. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)


Terkait