Nasional

Kiai Ma'ruf Sebut Santri Bisa Jadi Apa Saja

Sabtu, 29 Juni 2019 | 11:30 WIB

Kiai Ma'ruf Sebut Santri Bisa Jadi Apa Saja

KH Ma'ruf Amin

Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin berpesan kepada santri agar tidak merasa berkecil hati dalam menatap masa depan. Menurut Kiai Ma'ruf, santri bisa menjadi apa saja.

"Santri bisa menjadi apa saja. Bisa jadi kiai, bisa jadi bupati, bisa jadi wakil gubernur, bisa jadi menteri. Ini Menristekdikti HM Nasir ini juga santri, jadi menteri. Beliau satu-satunya menteri yang hafal alfiyah," kata Kiai Ma'ruf saat memberikan sambutan pada peringatan haul ke-126 Syekh Nawawi al-Bantani di Tanara, Serang, Banten, Jumat (28/6) malam.

Bahkan, sambungnya, santri bisa menjadi wakil presiden seperti dirinya. Ia menceritakan bahwa saat kecil dididik sebagai santri supaya menjadi kiai. Keilmuannya menjadikan dirinya sebagai Rais 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI Pusat. Namun, katanya, kini diajak Joko Widodo untuk bersama-sama membangun negara melalui jalur pemerintahan.

"Jadi saya ini sudah jadi ulama, (kemudian) dibelokkan jadi umara," jelasnya diikuti tawa hadirin.

Lantas ia mengemukakan tugas yang diemban oleh ulama dan umara. Menurutnya, ulama memiliki tugas membangun agama. Sedangkan umara bertugas membangun kemaslahatan dan menghilangkan kerusakan serta bahaya, baik bahaya fisik maupun non-fisik.

"Sekarang di pundak saya tambah lagi tugasnya. Selain tanggung jawab ulama, saya sekarang juga memikul tanggung jawab sebagai umara. Mudah-mudahan saya bisa mengikuti jejak para leluhur, termasuk sultan Banten Maulana Hasanuddin," ucapnya.

Menurutnya, selain sebagai ulama, Maulana Hasanuddin juga dikenal sebagai umara. Melalui pengabdian dan perjuangannya, membuat Banten menjadi daerah yang dikenal di mancanegara.

"Oleh karena itu saya memohon doa pada semua para kiai, para santri, masyarakat supaya saya bisa mengemban tugas dengan baik bisa melaksanakan tanggung jawab itu untuk kebaikan, kemaslahatan, kemajuan, kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia," ucapnya.

Hadir Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq, Rais Syuriyah PBNU KH Zakki Mubarok, Mendes dan PDTT Eko Putro Sandjoyo, Menpar Arief Yahya, Kapolda Banten Tomsi Tohir, dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. (Husni Sahal/Muiz)


Terkait