Nasional

Kiai Hasyim Imbau Para Tokoh Politik Tak Bebani Presiden

Ahad, 25 Januari 2015 | 02:01 WIB

Jakarta, NU Online
Para politisi khususnya yang lebih senior diimbau menahan diri untuk tidak terlalu membebani Presiden Joko Widodo menyusul kisruh kepolisian dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
<>
Rais Syuriah PBNU KH A Hasyim Muzadi mengatakan hal tersebut usai menyampaikan ceramah agama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Al-Mawaddah Jalan Sadar Raya No 34 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

“Saran saya tokoh-tokoh politisi yang lain, yang senior itu jangan terlalu membebani lah kepada presiden,” ujarnya kepada NU Online, Jumat (23/1).

Sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang baru saja dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Kiai Hasyim menyatakan akan menyampaikan langsung pendapatnya soal kisruh lembaga negara kepada presiden.

“Kalau wantimpres itu pendapatnya nggak boleh diumumkan. (Jadi) harus langsung ke presiden,” ujarnya.

Dalam ceramahnya, Kiai Hasyim memberi pertanyaan kepada hadirin tentang kondisi mutakhir negeri ini. “Menurut bapak ibu, Indonesia sekarang ini ruwet apa ndak ruwet?,” selorohnya yang langsung dijawab kompak hadirin, “Ruweeett..”

Bagi pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang ini wajar saja Indonesia ruwet. “Yo pantes aja ruwet karena terjadi begini dan begitu. Lha bagaimana ndak ruwet, masak KPK dan polisi saling tangkap,” ujarnya.

Kalau semua mau jujur, lanjut Kiai Hasyim, negara ini akan aman. “Makanya, negara ini butuh orang pinter yang bener. Dulu banyak orang bener tapi kurang pinter. Nah, sekarang gantian, banyak orang pinter tapi kurang bener,” tandas Kiai Hasyim yang langsung disambut aplaus hadirin.

Menurut mantan Ketua Umum PBNU ini, perlu adanya keseimbangan antara akal pikiran dan hati. “Keseimbangan itu hanya bisa didapatkan kalau ditopang dengan memperbanyak ibadah,” tegasnya.

Sebagai rangkaian kegiatan Maulid Nabi dan doa bersama atas meninggalnya Almaghfurlah KH Muhammad Saalih, sang pendiri Pesantren Al-Mawaddah, dua pekan lalu. (Musthofa Asrori/Mahbib)


Terkait