Bogor, NU Online
Arus informasi saat ini lebih banyak diakses masyarakat melalui media sosial (medsos). Konten dalam bentuk apapun dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat dunia maya (netizen). Bahkan pemanfaatan medsos kerap jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.
Hal itu diperhatikan betul oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa ketika memberikan arahan pada malam ta’aruf, Jumat (24/3) di Hotel Lorin Sentul, Bogor sebelum pembukaan kegiatan Rapimnas Muslimat NU dimulai.
“Kita harus sadar media sosial. Publikasi positif diperlukan agar dakwah kebaikan Muslimat bisa menyeluruh,” ujar Khofifah di hadapan para pengurus wilayah dan cabang Muslimat NU.
Ia mengemukakan kasus-kasus kejahatan sosial yang selama ini memanfaatkan media sosial seperti kejahatan seksual anak, kekerasan terhadap perempuan, dan problem-problem sosial lainnya.
Menurutnya, program nyata Muslimat NU yang selama ini terus berupaya mengadvokasi masyarakat untuk mengatasi problem-problem tersebut jangan berhenti di dunia nyata, melainkan juga harus dilakukan di dunia maya dan media sosial.
Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan agenda besar kader Muslimat NU untuk terus memperkuat pemahaman Pancasila, Agama, dan Negara. Ketiga elemen tersebut penting disorot dalam perspektif Muslimat NU.
“Diskusi rutin bulanan agar dilakukan para kader Muslimat di seluruh Indonesia dengan mengangkat tema-tema tersebut. Narasumber lokal bisa dihadirkan. Hasil dari diskusi dicatat betul sebagai perspektif konkret Muslimat,” urai Khofifah. (Fathoni)