Nasional

Khofifah Dorong Semua Guru Mapel Pahami Aswaja NU

Sabtu, 15 Juli 2017 | 21:00 WIB

Surabaya, NU Online
Semua guru harus membangun sinergitas program yang bermuatan keagamaan. Jika itu guru fisika, atau biologi, maka dia harus memahami Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah. Paham apa itu Nahdlatul Ulama, apa itu tahlil dan istighotsah. Demikianlah yang dikatakan oleh Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Sosial Khadijah saat memberikan arahan saat halal bihalal berlangsung, Sabtu (15/7).

Menurut Khofifah Indar Parawansa, tantangan dan pekerjaan rumah kita semakin besar. Sebagai guru janganlah hanya mendidik di dalam kelas. Bukan tugas seorang guru mengantarkan anak didiknya pada jenjang SMP ke SMA dan ke jenjang perguruan tinggi. "Lebih dari itu," tegas Ketua Umum PP Muslimat NU ini.

Saat ini prespektif keislaman sering disalah pahami. Seperti kasus penusukan anggota polri di Masjid Falatehan oleh orang yang diduga teroris. "Saya melihat dan bertanya pada anggota brimob, apa yang mereka katakan sebelum penusukan itu. Dia mengatakan pancasila thogut dan kamu kafir yang masuk masjid maka kamu harus dibunuh," kata Khofifah menirukan jawaban dari anggota brimob tersebut.

Kegeliasan itu harus ada yang membangun tafaquh fiddin. "Tugas kita adalah bagaimana membangun sekolah perkotaan, seperti yang dicita-citakan oleh KH Abdul Wahab Turcham," terangnya.

Tafaquh fiddin tidak boleh memilah-milah ilmu. Semua harus dijadikan satu. Penguatan pendidikan kareakter itu perlu ditingkatkan. "Semua guru harus berproses. Guru di kelas punya tugas

Jangan pernah memilah-milah ilmu. Semua harus dipelajari. Proses tahakufiddin tidak boleh dipilah pilah. "Guru harus berproses. Guru dikelas punya tugas liyundziru qaumahum," pungkas Khofifah.

Sebelumnya Khofifah melantik kepala sekolah SMA, SMP dan SD Khadijah. Pergantian para pimpinan di unit lembaga pendidikan ini sudah waktunya. (Rof Maulana/Fathoni)


Terkait