Jakarta, NU Online
Ketua MPR RI H. Sudarto Sudibyo mengatakan, ulama mempunyai peran penting dalam mengawal empat pilar yang menjadi “ruh” bangsa Indonesia. Keempat pilar yang dia maksudnya itu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
<>
Menurut Sudarto, sejak lama ulama memang turut terlibat dalam berbagai peristiwa penting hingga tercapainya kemerdekaan Indonesia.

“Oleh karena itu, seharusnya ulama juga harus ikut sharing dalam menentukan pemimpin,” ucapnya pada sambutan Sarasehan Ulama dan Cendekiawan di Pesantren Miftahul Ulum, Gandaria, Jakara, Rabu (2/4).

Ia menambahkan, ulama masih sangat diperhitungkan dalam peta politik tanah air. Sebab, ulama adalah panutan dengan umatnya yang banyak.

Kemudian ia menghimbau agar  ulama tidak diam, namun turut andil dan berusaha mencari dan  memilih pemimpin yang diharapkan. “Kita semua harus mencari pemimpin yang jujur, sederhana dan melindungi rakyat agar Indonesia bisa bangkit,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua PBNU, Slamet Efendi Yusuf dalam sambutannya menegaskan bahwa ulama sangat berjasa bagi tegaknya NKRI, mulai dari proses kemerdekaan hingga sekarang ini. “Bahkan NU adalah organisasi pertama yang menyatakan bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final yang tidak boleh di rubah-ubah,” tegasnya.

Sarasehan yang digagas KH Hasyim Muzadi itu dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, H. Joko Widodo. Hadir dalam pembukaan kemarin sejumlah tokoh nasional, diantaranya adalah Khafifah Indar Parawansa, Adie Massardi, Eva Sundari (anggota DPR RI).

Hadir pula Rizal Ramli (Ekonom), Yudi Latif (Akademisi), KH. Afifuddin Muhajir (Katib Syuriyah PBNU) KH. Misbahus Salam (NU Jember), dan para pengasuh Pondok Pesantren se DKI Jakarta, juga ada peserta dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. (aryudi a razaq/abdullah alawi)