Nasional

Kepada Garda Bangsa, Menpora Paparkan Program Kepemudaan

Kamis, 19 Januari 2017 | 10:23 WIB

Jakarta, NU Online
Menpora Imam Nahrawi menghadiri Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) yang dilaksankan oleh Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Kamis (19/1) siang di Hotel Bidakara  Birawa Assembly Hall, Jakarta. Menpora menyampaikan bahwa Kemenpora penyiapkan program prioritas bagi masyarakat, pemuda, pelajar dan sebagainya baik itu di bidang olahraga maupun pemuda.
 
Dalam Muspimnas tersebut, di gelar pula Talkshow yang bertajuk Generasi Milenial Membangun Negeri. Menpora yang ikut sebagai nara sumber menyampaikan Kemenpora penyiapkan program prioritas bagi masyarakat, pemuda, pelajar dan sebagainya baik itu di bidang olahraga maupun pemuda.

"Program-program ini bisa diakses oleh masyarakat, pemuda dan pelajar. Salain itu, ada juga program liga santri. Liga santri ini diikuti oleh 1.300 pesantren dari seluruh Indonesia. Silahkan Garda Bangsa untuk mengawal  dengan baik karena ke depan kita ingin punya operator liga santri profisional," kata Imam.
 
Ada juga program pengadaan tenis meja untuk 4000 pondok pesantren. "Saya ingin di pondok pesantren, santri di sibukkan tidak hanya membaca kitab  kuning ataupun yang lain tapi juga bisa sehat dengan berolahraga. Untuk saat ini fasilitasi yang paling memungkinkan adalah tenis meja, kalau lapangan sepakbola terkendala keterbatasan tanah," ucapnya.
 
Menurut Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa H. Cucun Sjamsurijal tujuan digelarnya Muspimnas DKN Garda Bangsa antara lain membedah peran penting pemuda dan generasi milenila dalam pembangunan di Indoensia. Kemudian merumuskan isu-isu strategis dan perjuangan pemuda dalam upaya pengentasan kemiskinan sebagai solusi deradikalisasi.
 
Pada Talkshow tersebut selain Menpora, menampilkan pula yang bertajuk Deradikalisasi dengan narasumber Muhaimin Iskandar (keynote speech), Kapolri Tito Karnavian, Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding Al Chaidar (pengamat Terorisme) dan Mohammad Toha (sebagai pansus RUU terorisme DPR). (Red: Fathoni)


Terkait