Jakarta, NU Online
Dirjen Inovasi dan Riset Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan perkembangan dan kemajuan bangsa tidak lepas dari adanya sumber daya manusia (SDM). SDM yang unggul adalah yang selalu selalu terbarukan dan tidak statis.
“SDM yang harus mengikuti apa yang ada dalam perkembangan yang terjadi terus menerus. Seperti dalam Islam kita termotivasi untuk berkreasi melaksanakan urusan dunia tetapi ujungnya pada urusan akhirat,” kata Jumain pada Ngaji Teknologi Santri ‘Pesantren’ dan Inovasi Teknologi di Ruang Perpustakaan PBNU, Rabu (8/8).
Untuk itu, SDM yang akan menopang pembangunan nasional harus memiliki dua hal. Pertama adalah membangun budaya yang melahirkan manusia yang memiliki akhlakul karimah. Di lain pihak harus mengikuti bagaiman dapat memberikan kemampuan agar bisa terus berkembang dan bertahan untuk sesuatu kemasalahatan umat dan bangsa negara.
Untuk mencapai itu, hal paling utama dalam pengembangan SDM tak hanya pendidikan formal, tapi juga informal. Menurut Jumain, adanya pendidikan informal seperti pondok pesantren banyak kebaikan yang lahir daripada pendidikan formal yang tak tertata dengan baik.
Salah satu kebaikan itu adalah bahwa ilmu-ilmu pesantren diterapkan secara langsung. “Pengajian dengan hapalan atau belajar shalat itu langsung dilaksanakan. Ini sangat baik kita terapkan di dunia modern yang berkembang terus menerus,” ujar Jumain.
Secara umum, kata Jumain, Indonesia memerlukan pendidikan yang mengarahkan pada kompetensi yang sifatnya bisa diterapkan dengan keperluan, bukan hanya yang kita miliki sendiri. “Tuntutan masa depan adalah kompetensi pendidikan bagi dunia kerja seusai penerapan sehari-hari,” katanya.
Hal itu karena ke depan banyak pekerjaan baru menuntut kemampuan yang tinggi, sehingga pendidikan harus sangat spesifik dirahakan untuk menguasai hal-hal tertentu. Pendidikan harus menimbang bagaiman mengarahkan secara spesifik, terpadu dan holistik mendukung keperluan apa yang dikembangkan.
Pesantren, tutur Jumain, bisa menjadi salah satu pengembangan SDM agar menghasilkan tenaga terampil yang sesuai dan mengikuti perkembangan. “Proses pendidikan yang sesuai kita dorong ke depan fokusnya apa. Salah satunya melalui pendidika vokasi, pendidikan yang kita terapkan dan lakukan sejalan dengan apa yang diinginkan dunia laur," tegasnya. (Kendi Setiawan)