Jakarta, NU Online
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui peran penting Nahdlatul Ulama dalam mendirikan Negara Indonesia. Ia juga menyebut dua unsur lain yang turut mendirikan negara, yaitu laskar Hizbullah dan Sabilillah bentukan kiai NU yang menjadi cikal bakal TNI dan Polri, dan kaum nasionalis.
“NKRI ini 71 tahun bisa bertahan karena tiga pilar utamanya masih solid,” katanya pada Kongres ke-III Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (3/5).
“Oleh karena itu, tiga unsur, TNI dan Polri, Nasionalis, moderat Islam (NU dan Muhammadiyah) harus terus bergandengan tangan untuk menjaga NKRI,” pintanya dengan semangat.
Pada kesempatan tersebut, ia meminta secara khusus kepada nahdlatul ulama yang menurutnya mempunyai jumlah anggota terbesar, mempunyai jaringan yang luas dan ideologinya jelas.
“Ideologinya membela pancasila sebagai ideologi negara sebagai persatuan Indonesia dan NKRI harga mati bagi NU,” katanya.
Oleh karena itu, ia tak henti-hentinya mengajak NU untuk bersama-sama dengan TNI/Polri, dan nasionalis untuk terus membangun negeri ini.
“Kami siap bekerja sama, bahu-membahu dengan NU dan jajarannya untuk menjaga NKRI,” jelas Tito.
Ia mengungkapkan, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh jajaran, baik kepada Mabes Polri, Polda, Polres untuk terus menggandeng NU. “Temen kalian yang paling deket itu adalah Nahdlatul Ulama,” katanya. (Husni Sahal/Fathoni)