Nasional

Jangan Hanya Lihat Islam di Timteng, Lihatlah Pula Indonesia

Jumat, 3 Juli 2015 | 03:01 WIB

Sidoarjo, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf menginginkan Indonesia bisa dilirik dan dijadikan model percontohan oleh negara-negara lain. Pihaknya juga mengatakan bahwa Islam di Indonesia berbeda dari Islam yang ada di dunia.
<>
"Kita Ingin Indonesia dilirik sebagai salah satu model dimana suasana damai bisa dikembangkan, selalu hidup berdampingan, suasananya tenang. Inilah sebetulnya yang bisa jadi ajakan kepada dunia untuk melihat Islam di Indonesia," kata H Saifullah Yusuf kepada wartawan usai membuka acara seminar internasional NU dan Islam Nusantara di hotel GrennSA IIn Juanda Sedati Sidoarjo, Rabu (1/7).

Pria yang kerap disapa Gus Ipul itu juga mengatakan, jangan hanya melihat Islam yang ada di Timur Tengah, tapi lihatlah Islam di Indonesia. Tak semua negara muslim mengalami situasi seperti yang dialami warga muslim di Timur Tengah.

"Kita prihatin melihat negara Yaman, Syiria dan beberapa negara di Timur Tengah yang mengalami gejolak dan konflik politik berkepanjangan sehingga memakan korban dan membuat orang tua tidak bisa mencari nafkah, anak-anak tidak bisa belajar (sekolah) dengan baik, masyarakatnya tidak bisa ibadah dengan benar. Maka Inilah yang mungkin bisa jadi inspirasi kita semua," tegas pria yang juga menjadi ketua panitia daerah Muktamar ke-33 NU ini.

Menurutnya, Islam Nusantara itu Islam yang bertemu dengan tradisi. Islam yang tetap menggunakan dua kalimah syahadat dan menunaikan ibadah shalat sebagaimana merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

"Islam Nusantara itu Islam ya tetap Islam, tetapi di sini Islam yang model nusantara. Tetapi jangan disalahfahami kalau Islam di sini tidak memakai syahadat, ndak, syahadat tetap, shalat pun juga tetap. Tetapi kita juga mempunyai kegiatan-kegaitan yang tidak ditemukan di negara lain," ujarnya.

Gus Ipul menambahkan, beberapa kegiatan-kegaitan yang tidak ditemukan di negara lain seperti tahlilan, doa bersama serta bowo, itu merupakan kerukunan atau tradisi saling tolong-menolong, saling membantu sesama manusia dan itu adalah Islam Nusantara. (Moh Kholidun/Mahbib)


Terkait