Pontianak, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalbar dapat tawaran menarik negeri Sarawak Malaysia. Tawaran itu berupa penulisan buku cerita rakyat.
<>
“Sedang kita diskusikan tawaran tersebut. Kita akan coba garap cerita rakyat yang ada di Kalimantan. Setelah semua siap, langsung kita koordinasikan dengan pihak Sarawak,” kata Ketua ISNU Kalbar, Dr Agung Hartono M Pd didampingi wakilnya, Jasmin Haris M Pd di sekretariatnya, Senin (28/1).
Dijelaskan dosen Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak ini, semula ada silang pendapat, apakah tawaran itu diterima atau tidak. Yang menolak berpendapat, cerita rakyat yang ditulis takutnya diklaim cerita berasal dari Sarawak. Ibaratnya, ISNU punya cerita, lalu diklaim oleh pihak Sarawak.
“Akhirnya kita dapat kata sepakat, ide cerita bukan berasal dari cerita rakyat Kalbar, melainkan cerita fiktif. Cerita fiktif itu hanya bernuansakan Sarawak saja,” jelas Agung.
Pihak Sarawak hanya menginginkan setiap cerita itu berisikan moral. Mereka mengarahkan para pembaca cerita itu nantinya adalah anak-anak. Jadi, cerita yang hendak ditulis untuk konsumsi anak-anak. Setiap cerita yang ditulis tidak perlu panjang, namun pesan moralnya itu lebih penting.
“Misalnya ada cerita rakyat yang bercerita soal bahayanya berbohong, mencuri, fitnah, dan sebagainya. Kita buat ceritanya sedemikian rupa, nanti animasinya dibuat oleh pihak Sarawak. Untuk sementara kita sedang menyiapkan ceritanya dulu,” urai Agung.
ISNU Kalbar mengharapkan para anggotanya untuk bisa membuat cerita rakyat. Cerita itu nantinya disesuaikan dengan Bahasa Melayu. Setelah cerita sudah siap, barulah dibawa ke Sarawak untuk dilihatkan.
“Kita tidak mau ngomong soal honor dulu. Kita buktikan dan lihatkan dulu karya. Setelah mereka bilang oke, barulah kita bicara honor atau kontrak. Kalau ini sukses, inilah karya ISNU cukup fenomenal bisa bekerja sama dengan negeri jiran, Sarawak,” ujarnya.
Tawaran ini bermula dari ketertarikan seorang pengusaha Malaysia terhadap sebuah buku yang ditulis oleh anggota ISNU. Lalu, dia menawarkan untuk kerja sama. Pembicaraan awal sudah dilakukan.
“Sekarang mereka tinggal menunggu karya kita saja,” tambahnya.
“Soal penerbitan, diterbitkan di Sarawak. Animasi cerita itu juga dibuat oleh pihak mereka. Kita saling melengkapi agar terlihat sebuah karya yang apik. Satu hal yang mau kita wujudkan, lewat kerja sama ini semakin terjalin hubungan yang akrab antara Kalbar dan Sarawak,” jelas Agung.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Rosadi Jamani