Nasional

Isi Ramadhan, Jatman Gelar Pesantren Aswaja

Senin, 30 Juli 2012 | 09:56 WIB

Pekalongan, NU Online
Mengisi acara bulan Ramadhan yang penuh berkah, Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Kota Pekalongan mengadakan kegiatan pesantren aswaja selama 11 hari.<>

Acara yang berlangsung di Pesantren Al Mubarok Medono Pekalongan berlangsung tanggal 28 Juli s/d 7 Agustus 2012 dengan materi bahasan utama membaca kitab karya Hadratus Syech KH. Hasyim Asy'ari Rais Akbar Nahdlatul Ulama.

"Pesantren Aswaja yang secara khusus mengkaji tentang berbagai amalan Nahdlatul Ulama tidak saja menjadi tanggung jawab NU, akan tetapi tanggung jawab kita semua, termasuk Jatman," ujar Mujib Hidayat Ketua Jatman Pekalongan.

Dikatakan, dalam pesantren ini peserta terbuka untuk umum dalam upaya memberikan bekal secara konprehenship tentang berbagai amaliyah NU selama ini. Dengan pembekalan ini, warga nahdliyyin dapat mengetahui dengan benar, bukan lagi katanya, sehingga jika ada persoalan di tengah tengah masyarakat yang berkait dengan amaliyah NU, kita bisa menjawab dengan disertai dalil yang qoth'i.

Kegiatan pesantren yang dilaksanakan setiap hari mulai jam 21.00 - 24.00 diikuti tidak kurang dari 250 peserta utusan dari MWC dan Ranting NU se Kota Pekalongan, kalangan mahasiswa dan masyarakat umum di Kota Pekalongan.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Pekalongan H Ahmad Rofiq menyambut baik prakarsa Jatman Kota Pekalongan untuk mengadakan kegiatan pesantren aswaja. Pasalnya, kegiatan pemahaman aswaja memang harus terus menerus dilakukan kepada warga nahdliyyin. 

Dikatakan, jika tempo hari PCNU telah memulai dengan melakukan pengkaderan kepada 500 warga nahdliyyin, kini telah ditindaklanjuti oleh beberapa takmir masjid untuk melakukan hal yang sama.

Dalam tausiyahnya Habib Muhammad Luthfy meminta kepada Jatman untuk mengadakan kegiatan kajian aswaja tidak hanya di bulan ramadhan saja, akan tetapi di luar ramadhan kegiatan ini dapat dilaksanakan, alangkah lebih baik jika setiap dua bulan sekali ada kegiatan sejenis dengan peserta yang berbeda.

Rais Am Idaroh Aliyah Jatman berpesan kepada peserta agar menekuni kegiatan kajian ini hingga selesai, hal ini sangat diperlukan mengingat tantangan dan persoalan warga nahdliyyin ke depan jauh lebih berat dan komplek. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz PK


Terkait