Nasional

Ini Usaha LKK PBNU untuk Ketahanan Keluarga

Jumat, 16 Maret 2018 | 14:00 WIB

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Alissa Wahid mengatakan, sejak tahun 2016, LKK PBNU fokus menyikapi soal ketahanan keluarga.

Di antara upaya itu, menurut Alissa, adalah revitalisasi konsep keluarga maslahah an-nahdliyyah, sebagai pijakan dan tujuan akhir program kemaslahatan keluarga NU.

Kedua, mengembangkan Program Madrasah Keluarga Maslahah (MKM). Ketiga, mengembangkan kerja sama dengan stakeholders lain terkait masalah keluarga, terutama dengan perspektif agama.

“Konsep MKM sudah sampai tahap draf final, akan segera diselenggarakan pentashihan melalui Halaqah Nasional,” katanya ketika dihubungi NU Online, Kamis (15/3). 

MKM, menurut Alissa, didasarkan pada konsep-konsep dasar di dalam lingkungan NU, misalnya untuk pembentukan akhlak bagi insan anggota keluarga, digunakan kerangka Mabadi Khaira Ummah.

Program tersebut berisi pendidikan mengelola keluarga, termasuk di dalamnya mengelola hubungan suami-istri, pengasuhan anak-remaja, sampai mengelola keuangan keluarga. 

“Ada 12 tema dasar dalam MKM,” kata Seknas Jaringan Gusdurian ini.

Saat ini modul MKM sedang diujicobakan dalam program Parenting Islami di 12 RPTRA di DKI Jakarta. Selama 10 bulan, LKK PBNU mengisi sesi-sesi parenting islami di lokal-lokal tersebut dengan berbagai topik.

Sementara program kemitraan, LKK PBNU terus melakukannya dengan berbagai pihak. Dengan Kemenag RI, tahun ini, LKK PBNU menjadi salah satu organisasi yang menjalani proses untuk pelaksanaan bimbingan perkawinan bagi catin (tersertifikasi).

Dengan PT Pegadaian persero, kerja sama sejak tahun 2016 untuk melatih keterampilan mengelola keuangan keluarga dengan investasi terus berlangsung. Sampai saat ini program sudah diikuti sekitar 2 ribu Nahdliyin dari 4 provinsi. Tahun ini, akan dikembangkan di 5 propinsi lainnya. (Abdullah Alawi)


Terkait