Ambon, NU Online
Munculnya kesadaran memiliki Fatayat dan NU, membangkitkan semangat Fatayat NU Maluku untuk beraktivitas dan bekerja sebaik mungkin.
Kerja-kerja Fatayat NU Maluku juga dilakukan dalam mensosialisasikan dan menyiapkan Konferensi Besar (Konbes) Fatayat NU yang berlangsung 25-30 April 2018 di Ambon.
Lebih dari itu, semangat peremajaan gerakan perempuan yang digaungkan melalui tema Konbes juga semakin menginspirasi kembali Fatayat NU Maluku.
Pergerakan perempuan di Maluku sesuhungguhnya telah lama berlangsung. Namun, kurangnya publikasi dan dokumentasi, menyebabkan seakan-akan gerakan tersebut berada dalam sunyi.
"Sebut saja misalnya dari sisi kepengurusan di tingkat cabang, di mana wilayah Maluku terdiri dari 11 kabuptan/kota, ada sembilan kabupaten/kota yang telah aktif menggerakkan Fatayat," ungkap Sekretaris Fatayat NU Provinsi Maluku, Hilda Rolobesi.
Dikatakan, dirinya beserta seluruh jajaran Pengurus PW Fatayat NU maluku bertekad gerakan Fatayat telah dan akan terus dihadirkan di sembilan cabang tersebut.
"Melalui rejuvinasi atau peremajaan ini, Fatayat NU Maluku juga semakin mendedikasikan diri mengisi pembangunan sesuai perspektif Fatayat," ujarnya kepada NU Online, Ahad (29/4).
Beragam aktivitas sosial dilakukan untuk menciptakan kondisi perempuan lebih maju dan lebih berdaya. Bakti sosial pelayanan kesehatan dan pendampingan ekonomi perempuan menjadi wujud upaya tersebut.
“Kami ada pendamping usaha ekonomi, para perempuan Maluku kita berikan pendidikan keterampilan mengolah bahan baku seperti kue dari sagu, lalu pengolahan ikan asap,” kata Hilda.
Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Maluku ini mengatakan, salah satu hasil dari pemberdayaan ekonomi dipamerkan di area pameran fotografi selama berlangsungnya Konbes berlangsung.
"Pemberdayaan ekonomi, selain untuk memenuhi kebutuhan gizi juga dapat menjadi simpanan tabungan sehingga dapat dimanfaatkan untuk anak-anak dan kesejahteraan mereka," ujar Hilda. (Kendi Setiawan/Muiz)