Nasional

Ini Penyebab Aksi Intoleran Menurut Ansor

Ahad, 29 April 2018 | 18:00 WIB

Ini Penyebab Aksi Intoleran Menurut Ansor

Ketua PP GP Ansor Wahid Jumali

Pemalang, NU Online
Belakangan ini banyak kasus-kasus kekerasan atas nama Agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

Menurut Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor KH Wahid Jumali, setidaknya ada beberapa faktor yang menjadi sebab munculnya sikap intoleran, seperti pemahaman yang ekslusif, merasa paling benar sendiri, dan disharmonisasi di tengah masyarakat oleh sebab kesenjangan sosial yang ada.

Hal tersebut dikatakan, saat dirinya menjadi salah satu narasumber pada Forum Halaqah Kebangsaan yang digagas Al-Khidmah Institute bersama Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang dalam rangka memperingati Harlah Ke-84 GP Ansor, Rabu pekan kemarin. 

Halaqah yang mengusung tema Peran dan Upaya NU serta Pesantren dalam menangkal Politisasi Agama dan Sikap Intoleran digelar di Pondok Pesantren Al-Falah Kalibuntu, Moga Kabupaten Pemalang.

"Tidak sedikit, hanya karena perbedaan pandangan dalam memahami teks agama aksi diskriminasi, persekusi, maupun penghujatan terhadap orang lain terjadi," kata Gus Wahid sapa akrabnya.

Menurut Sarjana alumni Al-Azhar Kairo itu, untuk memulai mengikis potensi dan aksi intoleran, seharusnya forum dialog, tabayun, dan saling menghormati sesama pemeluk Agama,  sebangsa, maupun sesama manusia di bumi ini harus bisa lebih dikedepankan. 

"Saling menyadari bahwa silang pendapat dan perbedaan sejatinya sudah menjadi sunnatullah (ketetapan) Tuhan Yang Maha Kuasa," ungkapnya.

Maka, lanjut Gus Wahid, semestinya perbedaan yang ada menjadi sebuah kekuatan dalam memupuk kebersamaan bukan malah menjadi pemisah dan perseteruan. 

"Apalagi NKRI ini terbangun dari semangat Bhineka Tunggal Ika," tandas pengasuh Ponpes Al-Fatah Banjarnegara

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor  Moga Kabupaten Pemalang Muamar Hakim, menjelaskan, halaqah Kebangsaan dihadiri oleh lebih dari 200 peserta. 

Kegiatan juga diisi dengan Deklarasi Bersama tentang penolakan segala bentuk politisasi Agama dan Aksi Intoleran yang disepakati bersama perwakilan lintas agama dan organisasi kemasyarakatan yang hadir.

"Halaqoh ini mengusung tema Peran dan Upaya NU serta Pesantren dalam menangkal Politisasi Agama dan Sikap Intoleran," imbuhnya. (Hasan/Muiz)






Terkait