Berhimpun dengan Nahdlatul Ulama (NU) itu indah dan berkah. Maka jadilah NU yang 24 karat dan mahal. Pernyataan itu disampaikan M Hanif Dhakiri di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/3).
Hanif yang diamanahi oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI menegaskan, agar menjadi NU 24 karat harus siap dibariskan.
"Artinya siap dibariskan itu siap menerima perintah, siap senang, siap susah dan dengan solusi mencari sendiri. Dengan berkhidmah di NU, memberi manfaat bagi NU, insya Allah ada berkahnya," kata dia lagi.
Ia lalu melanjutkan, santri-santri Kiai Hasyim Asyari saat diperintah mengembangkan NU di daerahnya masing-masing selalu siap. Pesantren tumbuh berkembang juga dengan cara demikian.
"Nggak ada santri Mbah Hasyim diperintah lalu nyadong (meminta). Ada nggak? Nggak ada, mereka mencari solusi sendiri," katanya.
Karena itu, ia mengajak peserta Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) IV PP GP Ansor untuk menjadi kader NU 24 karat dengan aktif berkhidmah di organisasi, memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa.
"Alumni Susbanpim siap tidak jadi NU aktif? Siap begitu nggak?" tanya Hanif dijawab gemuruh kata "siap" oleh peserta di aula Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI), Makassar.
Ia menambahkan, menjadi Ansor, Banser dan NU harus bersyukur sehubungan belum semua orang bisa bergabung.
"Kita selalu membuka pintu lebar-lebar. Tapi ada dari mereka yang belum menangkap kesempatan itu. Menjadi NU harus disyukuri karena mengikuti jalan ulama, jalan kiai. Jalan mereka cuma satu, yaitu jalan menuju surga," kata Hanif. (Gatot Arifianto/Alhafiz K)