Rencananya, tanggal 24 sampai 26 November 2017 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) di Nusa Tenggara Barat. Tema besar acara adalah Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Program Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga.
Dijadwalkan, ada sekitar seribu peserta yang akan menghadiri acara tersebut. Mereka adalah para pengurus pusat di PBNU dan para Pengurus Wilayah NU baik syuriyah maupun tanfidziyah.
Demikian disampaikan Ketua Organizing Committee (OC) H Imam Azis saat memberikan arahan dalam rapat perdana Munas dan Konbes di Lantai 8 Gedung PBNU, Selasa (18/7).
“Pembukaannya akan dilaksanakan di Islamic Center (NTB),” kata H Imam.
Dari tema yang diangkat, permasalahan yang akan didiskusikan di dalam acara Munas dan Konbes ini adalah bagaimana memperkokoh kebangsaan setiap warga dengan melaksanakan deradikalisasi dan penguatan ekonomi warga Negara Indonesia.
Salah satu dari pihak Steering Committee (SC) M Nuh menjelaskan, tema Munas dan Konbes ini sangat menarik. Baginya, inti dari tema ini adalah bagaimana memperkuat kelompok Islam tengah agar tidak tidak terlalu ekstrem ke kanan lalu menjadi radikal dan tidak terlalu ekstrem ke kiri lalu menjadi liberal.
“Tema ini tema yang seksi. Yaitu, terkait dengan penguatan kebangsaan lewat deradikalisasi dan penguatan ekonomi,” jelasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini menambahkan, Munas dan Konbes itu tidak bisa dipisahkan. Munas akan membahas persoalan-persoalan yang ada di luar organisasi. Sementara di dalam Konbes akan lebih banyak dibicarakan masalah-masalah di dalam organisasi.
“Munas akan membicarakan outlook, konbesnya akan lebih banyak membicarakan inward looking,” tutupnya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)