Nasional

Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Sombong Intelektual dan Spiritual

Sabtu, 4 Mei 2019 | 11:30 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Sombong Intelektual dan Spiritual

KH Nasaruddin Umar (berdiri di mimbar)

Jakarta, NU Online
Kepintaran dan kemahiran dalam bidang tertentu kerap kali membuat seseorang merasa paling bisa sehingga dengan entengnya berbicara. Kerajinannya beribadah juga tak jarang menjadikan dirinya merasa sudah bertakwa.

Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa ulama tidak sepatutnya menyombongkan diri, baik atas keilmuannya, maupun laku ibadahnya.

"Jangan sampai ada kesombongan intelektual, kesombongan spiritual," katanya saat memberikan ceramah singkat pada Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5) malam.

Ia menceritakan sebuah kisah seorang pelacur yang hendak mengikuti majelis seorang ulama. Namun, ulama tersebut mencegahnya karena khawatir akan menodai majelis ilmunya tersebut. "Pelacur itu penghuni surga dan tokoh agama ulama itu penghuni neraka," kata ulama asal Sulawesi itu mengutip tanggapan Rasulullah mengenai kasus tersebut.

Oleh karena itu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mengajak para ulama sekalian untuk saling memberikan pencerahan dan pengetahuan. "Mari kita mengajak untuk saling mencerahkan, saling memintarkan," pungkasnya.

Selain KH Nasaruddin Umar, ulama yang diberikan kesempatan berbicara pada pertemuan tersebut adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rais PBNU KH Masdar Farid Mas'udi, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019 KH Masykuri Abdillah, dan Pendakwah Nasional KH Ahmad Muwafiq.

Kegiatan ini ditutup dengan taushiyah sekaligus doa oleh Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair. Hadir pula Mustasyar PBNU KH Abuya Muhtadi Dimyati, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Shiddiqiyah Jakarta KH Nur Iskandar, dan 1500-an ulama, habaib, dan cendekiawan Muslim Indonesia. (Syakir NF/Muiz)


Terkait