Jakarta, NU Online
Ada yang menarik dalam perhelatan bazar (pasar murah) di kediaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ahad (5/7). Dalam kegiatan hasil kerja sama Yayasan Puan Amal Hayati dengan Persekutuan Doa Usahawan Katolik Indonesia (PERDUKI) itu, salah seorang panitia mengaku sangat mengidolakan Gus Dur lantaran gaya bicaranya yang khas.<>
Kepada NU Online, Ketua Panitia Bazar David Chaerul menyatakan sangat senang jika Gus Dur bicara di televisi atau di beberapa kesempatan. Meski penganut Katolik, ia mengaku mengidolakan Gus Dur sejak lama.
“Saya suka Gus Dur dari dulu. Karena Gus Dur kalau bicara ceplas-ceplos. Dan ceplas-ceplosnya itu langsung menusuk ke inti persoalan. Saya sukanya itu aja,” ujarnya sembari tertawa lepas.
David bercerita, saat bazar sedang dipersiapkan pada Sabtu (4/7) malam, menurut kesaksian sesepuh PERDUKI Anthony, Gus Dur seolah datang dan tersenyum kepada mereka. “Pak Antoni ini Ketua Perhimpunan PERDUKI. Mungkin karena sudah puluhan tahun, maka beliau mampu merasakan kehadiran Gus Dur. Kami di sini (kediaman Gus Dur) hingga jam 12 malam untuk memastikan acara ini sukses,” tuturnya.
Ditanya mengapa kerjasama tersebut memilih Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpin Hj Sinta Nuriyah, David menjawab, selama ini pihaknya membicarakan tentang sukacita dan kebahagiaan hanya di lingkungan mereka sendiri.
“Oleh karena itu, kini kami harus bawa keluar kalau mampu. Kebetulan dari sisi muslim, Ibu Sinta ini karena Almarhum Bapak (Gus Dur-red) yang paling sangat fleksibel (kepada semua golongan-red). Makanya, kami pilih ibu. Gitu lho,” ungkapnya.
David menambahkan, pihaknya disarankan pimpinannya untuk berbagi kebahagiaan dengan umat yang lain. “Kami semua disarankan Romo agar jangan hanya membuat keselamatan di dalam. Kami juga harus memberikan keselamatan keluar. Sebab, kita semua diciptakan serupa, sama. Begitu,” ujarnya.
Ia yakin, jika memberi dengan ikhlas maka bakal membahagiakan semua. “Yang paling saya suka adalah jika diberi dengan hati, pasti menyentuh hati. Itu yang kami lakukan. Makanya, pada bazar ini harga atau diskonnya yang kami patok lebih dari 50 persen,” ungkap David.
Pimpinannya juga mengamanatkan agar mau membantu masyarakat yang susah. “Kebetulan kami juga ada titipan dari para petinggi PERDUKI, apa yang kami lakukan harus membantu mereka yang susah. Bukan mereka yang tidak susah. Ini semua untuk kaum lemah. Sodagar nggak boleh masuk ke sini,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Fathoni)
Foto: Salah seorang pengunjung bazar melepas lelah usai antrean panjang di depan stand.