Nasional

HPN Jangan Terjebak Kemudahan Kerja sama dengan Pemerintah

Ahad, 7 Mei 2017 | 04:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), Abdul Kholik meminta anggota HPN jangan terjebak pada kemudahan atau rencana kerja sama dengan pemerintah. 

Menurutnya bantuan atau kerja sama dengan pemerintah atau pihak mana pun hendaknya menjadi katalisator dan kemajuan di banyak aspek.

“Adanya bantuan atau peluang kerja sama jangan sampai menimbulkan kemandekan pada HPN. Niatkan peluang tersebut sebagai katalisator dan development kita (HPN) di banyak aspek,” kata Kholik saat membuka rapat komisi pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) HPN di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Sabtu (6/5) sore.

Karena itu, Kholik mendorong HPN mempunyai program yang berkelanjutan.

“Program kerja sama dengan pemerintah digarap dengan cepat, tidak menunda-nunda terlalu lama. Saat kerja sama mulai dipegang matangkan substansinya mau ngapain dari kerja sama atau bantuan itu. Jangan lupa ditransfer menjadi program yang berkelanjutan,” paparnya.

Kholik berpendapat langkah tersebut akan membuat program yang direncanakan tidak hanya berlaku satu dua tahun, yang setelah selesai program kerja sama lalu HPN memulai lagi dari nol. 

“Jangan begitu. HPN harus punya sikap yang jelas dalam persoalan umat ini,” ungkapnya.

Hal tersebut, lanjut Kholik, juga akan menjadi karakter HPN yang berbeda dengan perkumpulan atau lembaga lainnya, yang memiliki kecenderungan hanya bicara pada tataran wacana dan konsep.

“HPN harus menghasilkan sesuatu yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga anggota. Keaktifan anggota HPN bukan untuk menjadikan mereka lebih miskin, tetapi justru menjadi lebih baik,” tambahnya.

Upaya menyejahterakan anggota dan keluarga anggota, dapat ditingkatkan menjadi peningkatan kesejahteraan warga Nahdliyin dan warga Indonesia umumnya.

Terkait pengembangan HPN, Kholik percaya dengan keikhlasan anggota. Namun, keikhlasan tersebut juga hendaknya disertai dengan profesionalisme.

“Bila anggota HPN punya gagasan lalu menjadi program yang berguna untuk umat, anggota tersebut tidak haram untuk menikmati hasilnya,” tandas Kholik.

Ia menyitir alasan keikhlasan berjuang di NU terkadang berakibat pada tidak dilaksanakanannya program-program yang direncanakan.

“Bila ada anggota yang memiliki ide lalu menerima komisi dari ide tersebut, itu akan lebih baik dibuka transparansinya. Daripada bilang iklhas lalu tidak mengerjakan program itu,” tandasnya.

Ia berkeyakinan apabila HPN dapat melakukan program yang berkelanjutan, hal itu sekaligus menjadi upaya dukungan terus menerus dari HPN kepada NU. (Kendi Setiwan/Abdullah Alawi)


Terkait