Jakarta, NU Online

Pelajar Nahdliyin harus lebih bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kapas aturannya guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di dalam konteks  kehidupan nyata.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekjen PBNU HA. Helmy Faishal Zaini saat menghadiri tasyakuran Harlah ke-64 IPNU di Graha Gus Dur PP GP Ansor, Jakarta, Kamis (1/3).

Kepada kader-kader IPNU yang hadir malam itu, Sekjen menekankan bahwa IPNU sebagai tunas-tunas dan kader Nahdlatul Ulama memiliki peran strategis serta ikut menentukan bagaimana masa depan NU di masa yang akan datang. Maka dari itu berbagai upaya penggemblengan dan peningkatan kapasitas dan loyalitas kader harus selalu ditingkatkan. 

“IPNU adalah organisasi besar yang telah melahirkan ribuan bahkan jutaan kader yang tersebar di seluruh dunia. Saya sendiri juga, kalau bukan karena IPNU tidak akan menjadi seperti sekarang ini,” jelas Helmy.

Lebih jauh, Helmy menekankan bahwa loyalitas kader Nahdlatul Ulama, termasuk juga bagi IPNU memiliki dua mendapat sekaligus.

Pertama manfaat organisatoris, kedua manfaaat keberkahan. Satu sisi stabilitas organisasi terjaga, di sisi lain para kader mendapat keberkahan dan rezeki yang salah satunya masuk dalam kategori doa sesepuh dan pendiri NU.

“Jangan takut khawatir untuk mengurus NU, karena kata Mbah Hasyim siapa yg ngurus NU akan saya anggap menjadi santriku. Siapa yang menjadi santriku maka akan saya doakan khusnul khatimah beserta anak-cucunya,” jelas Helmy.

Dalam konteks situasi seperti saat ini, Helmy menambahkan bahwa anak-anak muda NU, utamanya di IPNU harus lebih aktif mewarnai dakwah dengan media sosial.

Peran serta kader-kader NU dalam berdakwah di media sosial tidak bisa ditawar lagi, sebab media sosial menjadi sarana penting dalam berdakwah dalam konteks seperti saat ini.

“IPNU harus mencetak kader yang siap berdakwah, salah satunya melalui media sosial. Ini sangat penting dan tidak bisa ditawar lagi,” ujar Helmy memungkasi. (Red: Fathoni)